Network
PORTAL PURWOKERTO - Setelah lima tahun tidak menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik, status Gunung Slamet pada Kamis, 19 Oktober 2023 naik dari yang tadinya berstatus Normal menjadi Waspada.
Benarkah cuaca di wilayah Purwokerto yang memanas akibat peningkatan aktivitas Gunung Slamet? Keputusan status gunung yang kini naik ini setelah melihat aktivitas per 1 September sampai 18 Oktober 2023.
Aktivitas Gunung Slamet Meningkat, Status Waspada
Gunung Slamet terakhir menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2014. Pada saat itu, terjadi erupsi di gunung api strato ini.
Sejumlah material abu dan lontaran material pijar dimuntahkan gunung dengan ketinggian 3.432 mdpl di sekitar kawahnya. Kemudian Slamet menyandang status Normal sejak 9 Oktober 2020.
Berdasarkan keterangan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), selama rentang waktu 1 sampai 18 Oktober 2023, terjadi gempa hembusan sebanyak 2.096 kali di Slamet. Secara visual, gunung ini terkadang tertutup kabut berwarna putih.
Suhu udara di sekitar Gunung Slamet pada rentang 1-18 Oktober 2023 berkisar antara 21,3 sampai 31,6 derajat Celcius. Suhu mata air panas di MAP Pandansari sendiri berfluktiasi dalam angka 40-47 derajat selsius.
Sementara itu, letusan Gunung Slamet pertama kali tercatat pada 11-12 Agustus 1772. Pada letusan perdananya ini, Slamet menyemburkan abu vulkanik dan lava pijar.
Baca Juga: Potret Keindahan Bunga Tabebuya di Purwokerto, Sakura Kuning yang Mekar Saat Musim Kemarau
