Katanya demi kesembuhan penyakit korban, pelaku lalu minta agar korban melakukan pengobatan secara rutin dan menyuruhnya tinggal dirumahnya.
Empat bulan berselang sekitar Januari 2022, pelaku menyuruh korban melakukan rituan penyembuhan dengan cara mandi bersama dengan korban lain.
Kala itu Melati sempat menolak, tapi yang terjadi ia justru dianiaya, rambut korban ditarik dan dipukul oleh pelaku hingga membuatnya ketakutan. Dalam kondisi ini Melati akhirnya menuruti kemaunan pelaku.
Selesai ritual mandi bersama korban lain, pelaku kembali menyuruhnya agar kedua korban melakukan hubungan lesbi dengan alat bantu seks yang ia sediakan.
Lebih parah, Melati diminta merekam aksinya itu, dan video rekamannya harus dikirim ke HP pelaku.
Malam harinya sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku kembali minta Melati bersetubuh dengan korban lain. Baru setelah itu, giliran pelaku yang menyetubuhi Melati.
Korban menolak, tapi kemudian menuruti kemauan tersangka karena dukun cabul ini mengancam akan membuatnya gila dan tak akan pernah sembuh dari penyakitnya.
Bahkan pelaku mengancam akan membuat rejeki korban tidak lancar selamanya. Begitulah seterusnya, hingga sangat sering Melati menerima perlakuan bejat dukun cabul ini.
Saat ditanya petugas, Melati mengaku sampai Mei 2023 sudah lebih dari 23 kali dukun cabul tersebut menodainya. Sementara penyakit dideritanya tak kunjung sembuh.