PORTAL PURWOKERTO - Sejumlah peristiwa penembakan di kota Purwokerto bukan sekali terjadi, seperti yang terjadi dini hari ini, Jumat 27 April 2024 di tempat parkir hotel Braga Purwokerto.
Hari ini masyarakat Purwokerto dihebohkan dengan adanya peristiwa penembakan juru parkir hotel bernama Fajar Subekti, warga Kembaran.
Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan mengatakan, pelaku penembakan tak mau membayar parkir dan dalam kondisi mabuk saat melayangkan tembakan.
Catatan Portal Purwokerto, deretan peristiwa yang melibatkan letusan senjata api terjadi sedikitnya tiga kali dalam lima tahun terakhir. Berikut ringkasannya:
1. Penembakan Misterius Mako Brimob Purwokerto
Tahun 2019 lalu, sebuah penembakan misterius terjadi di Mako Brimob Purwokerto yang menyebabkan satu anggota terluka. Sejumlah saksi mata menyebut pelaku penembakan misterius menggunakan mobil dan senjata laras panjang.
2. Perampokan Gudang Patikraja
Sebuah perampokan terjadi di gudang logistik Patikraja pada bulan Desember 2023 lalu. Paket ekspedisi senilai Rp300 juta pun raib. Pelaku perampokan sempat menembakkan senjata api dan ditemukan proyektil di area lokasi.
Setelah dilakukan penangkapan oleh Polresta Banyumas, diketahui para perampok tersebut membeli senjata api rakitan tanpa izin di Bekasi senilai Rp2 juta.
3. Penembakan di Hotel Karena Ogah Bayar Parkir
Terbaru di tahun 2024 ini, kasus penembakan juru parkir oleh pengunjung hotel di Purwokerto cukup menggemparkan masyarakat.
Pasalnya, pengunjung yang diketahui dalam kondisi mabuk tersebut menodongkan pistol ke sejumlah juru parkir dan mengenai salah satunya, hingga meninggal dunia.
Selain ketiga peristiwa tersebut, pada bulan Juli 2023 lalu, seorang pria sempat acungkan pistol saat adu mulut di wilayah Bancarkembar. Namun setelah diperiksa, diketahui pistol tersebut adalah pistol mainan.
Sementara itu, salah satu warga Purwokerto Utara, Ana mengatakan dirinya merasa resah dengan adanya peristiwa yang melibatkan senjata api di kota Satria. "Dengan adanya rentetan kasus senjata api yang sporadis dan tak berpola, siapapun jadi korban. Tentu ini jadi membuat saya resah, "ujarnya pada Portal Purwokerto, Jumat 27 April 2024.***