PORTAL PURWOKERTO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina mulai terjadi pada Bulan Oktober ini. Fenomena La Nina menyebabkan intensitas turunnya hujan cukup tinggi.
Tingginya curah hujan, berdampak adanya bencana hidrometeorologi yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk Kabupaten Banyumas dan juga Cilacap.
Curah hujan tinggi yang terjadi di Banyumas, menyebabkan tanah bergerak di Grumbul Kembang Sore Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati, pada Selasa 20 Oktober 2020, sekitar pukul 18.00 WIB.
Baca Juga: Nelayan Cilacap Didorong Gunakan Bakar Gas karena Lebih Hemat
Berdasarkan laporan, Sukarjo (63) Desa Kaliurip Kecamatan Purwojati mengatakan jika hujan deras sudah mengguyur sejak Selasa sekitar pukul 13.00 WIB. Tiba-tiba sekitar pukul 18.00 WIB, dia mendengar bunyi dari atap rumahnya.
“Denger suara pletok, dari atap dapur, dan tiba-tiba dinding patah dan lantai amblas,” ujanya.
Dia pun melaporkan kepada Ketua RT dan Kadus setempat. Rumahnya mengalami kerusakan, dinding patah dengan panjang skeitar 15 meter dan lebar 10 meter dan lantai amblas dengan kedalaman sekitar 1 meter. Diperkirakan kerugian mencapai Rp 5 juta.
Baca Juga: Fakta Terbaru Pemekaran Kabupaten Banyumas, Tidak Mengubah Status Desa Jadi Kelurahan