“Untuk penanganan sementara dengan menyingkirkan material longsoran, dan kebutuhan mendesak memang harus ditahan dengan beronjong,” katanya.
Tanah longsor juga terjadi di ruas Jalan Raya Jeruklegi-Wangon, dan masuk Dusun Jambudadap Desa Jambusari Kecamatan Jeruklegi. Longsoran pada tepi jalan nasional ini terjadi pada Selasa 20 Oktober sekitar pukul 21.30 WIB.
Sehari sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Jeruklegi, menyebabkan retakan di lokasi tersebut. Akan tetapi, ujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi pada Selasa sore, sehingga menyebabkan sisi jalan yang merupakan tanah amblas.
Baca Juga: Agar BLT Gaji Tidak Dikembalikan Lagi ke Negara, Lakukan Hal Ini
“Bahu jalan sudah longsor sepanjang 10 m dan lebar 2 m, dikhawatirkan akan terus bertambah jika ujan terus terjadi. Bahkan berpotensi mengancam rumah warga akan kena longsoran,” katanya.
Menurutnya, harus ada penanganan dengan perbaikan pondasi dan penahan bahu jalan agar tidak terjadi longsoran. Meskippun demikian, BPBD bersama para relawan serta unsur Forkopimdam sudah melakukan penanganan sementara.
Diantaranya evakuasi penduduk rumah yang terdapat di bawah bahu jalan yang mulai longsor, melaporkan terkait untuk bantuan perbaikan bahu jalan, serta sedang ditangani perbaikan jalan tersebut oleh Kementrian PUPR.
Baca Juga: Calon Guru Penggerak Belajar Pemikiran Ki Hajar Dewantara
“Masyarakat harus tetap waspada dan siap siaga dalam menghadapi musim penghujan, yang tentunya harus disikapi dengan arif dan bijaksana, jangan sampai menjadi korban karena tidak siap siaga sehingga evakuasi terlambat. Harus quick respon,” ujarnya.***