Di Tengah Asiknya PTM, Mendadak Seorang Guru Terkena Corona, Siswa Belajar Daring Lagi di Rumah

- 10 November 2020, 17:44 WIB
Bupati Banyumas Achmad Husein ngobrol  dengan siswa saat dimulainya pembelajaran  tatap muka (PTM)
Bupati Banyumas Achmad Husein ngobrol dengan siswa saat dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) /
 
 
PORTAL PURWOKERTO - Pembelajaran tatap muka (PTM) di SMP 6 Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah dihentikan, setelah salah seorang guru diketahui  positif Covid-19,  sementara  PTM sekolah lain masih berjalan normal.
 
Siswa sekolah yang gurunya terkena Covid-19, terpaksa libur kembali, kegiatan belajar dilakukan secara daring di rumah masing-masing, seperti sebelum PTM.
 
"Per hari ini PTM di SMP 6 ditutup, sampai situasi terkendali," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Selasa 10 November 2020.   
 

Dinas Kesehatan setempat langsung melakukan tracing, dengan tes swab terhadap semua guru di sekolah tersebut.

"Kita sedang tracing, siapa yang menulari apakah dari siswa atau sesama guru, atau keluarga karena istrinya juga guru," tambahnya.

Hasil tes swab belum selesai, jika ditemukan ada yang  positif maka akan di tracking lagi sampai semua negatif.  

Baca Juga: Praktis, Bisa Cek BLT Gaji BPJS Ketenagakerjaan Termin II Lewat Website, SMS atau Whatsapp

Sesuai ketentuan tiga menteri jika ditengah jalan proses PTM, ditemukan ada yang positif, terpapar virus corona maka tatap muka di SMP 6 harus ditutup. Walaupun yang tertular hanya satu orang. 

Kapan PTM dibuka lagi, kata Husein, dibukanya melihat hasil tracking,  kesimpulannya bagaimana, Jika situasi dan kondisi  memungkinkan bisa dibuka lagi,” ujarnya.

 
Mengenai  sekolah yang ingin melakukan PTM, Bupati mengatakan, maka seluruh guru diwajibkan untuk melakukan swab.
 
Jika ada sekolah  menghendaki PTM, maka semua guru wajib tes swab. Kalau siswa kata Bupati,  relatif aman karena anak-anak imunitasnya tinggi.
 
"Daya tahan mereka bagus.  asal tidak ada yang komorbid tidak apa apa. Murid paling OTG,” kata Bupati.
 
Husein mengakui, pada November ada peningkatan kasus positf,  terjadi  peningkatan pada klaster keluarga.
 
"Belum ada satu bulan sudah ditemukan 90 kasus positif atau tertinggi dibanding temuan kasus bulan sebelumnya. Klaster keluarga saat mendominasi," terang Husein.***

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x