PORTAL PURWOKERTO - Jumlah korban longsor di Desa Bogangin dan Banjarpanepan Kecamatan Sumpih, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah imbas hujan deras, bertambah menjadi lima orang, dua orang diantaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dan tiga lainnya masih tertimbun longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Titi Pujiastuti mengatakan, jumlah warga yang tertimbun tanah longsor di Desa Banjarpanepan ada 4 orang, satu orang berhasil di temukan sedang tiga lainnya masih dilakukan upaya pencarian.
“Dari empat korban satu orang diantaranya berhasil dievakuasi, dalam kondisi sudah meninggal. Sampai Selasa 17 November 2020 siang upaya pencarian masih dilakukan,“kata Kepala Harian BPBD Banyumas Puji Astuti, Selasa.
Baca Juga: Cilacap Banjir Bandang, Ribuan Rumah di 5 Kecamatan Terdampak Banjir dan Tanah Longsor
Sedang satu korban meninggal lainnya adalah korban longsor di Desa Bogangin, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal,"kata dia.
Upaya pencarian dengan melibatkan tim gabungan, dengan cara menual, menggunakan peralatan sederhana cangkul dan semprotan air masih terus dilakukan, sementara kondisi cuaca wilayah Banyumas mendung.
Baca Juga: Satu Orang Meninggal dan Dua Orang Dilaporkan hilang, Longsor di Kecamatan Sumpiuh Banyumas
Hujan dengan intenssitas tinggi diwilayah Selatan Jawa Tengah menyebabkan banjir dan longsor. Berdasarkan data BPBD Banyumas tercata enam kecamatan terdampak banjir dan tanah longsor. Yakni, Kemranjen, Sumpiuh, Tambak, Purwojati, Lumbir, dan Gumelar.
“Beberapa titik longsor dan banjir di Kecamatan Kemranjen dan Sumpiuh, dua kecamatan tersebut merupakan wilayah langganan banjir,” kata Pujiastuti.
Baca Juga: Lima Desa di Sidareja Terendam Banjir, BPBD Cilacap Siapkan Tempat Pengungsian
Banjir dan tanah longsor juga terjadi di wilayah selatan Jawa Tengah, yakni Kabupaten Kebumen dan Cilacap. ratusan rumah warga tergenang banjir, ketinggian air dilaporkan antara 1 meter hingga 1.5 meter.***