PORTAL PURWOKERTO - Akhir-akhir ini aset kripto IOST tengah menjadi buah bibir publik, terutama para pelaku trading cryptocurrency.
Pada marketplace Indodax, hingga berita ini dimuat, IOST saat ini berada di harga Rp980 dan sempat menyentuh harga tertinggi Rp1078.
Harga IOST mengalami turun hingga 3,4 persen dalam beberapa waktu ini, senada dengan mayoritas aset kripto lain yang kembali menghadapi sentimen pasar.
Baca Juga: Shiba Inu Coin Sempat Melonjak di Awal Pekan Kini Merah Membara, Udah Siap Mau Serok?
Dengan jumlah volume transaksi yang mencapai 2.859.427, tampaknya IOST tergolong legit bagi para trader untuk menghasilkan cuan.
Dalam pantauan Portal Purwokerto, beberapa kali terpantau aktivitas yang melakukan pembelian cukup besar pada aset kripto IOST.
Ini merupakan hal yang wajar dilakukan oleh para trader saat terjadi koreksi pasar dan berlaku pada tiap jenis aset kripto apapun yang diperjualbelikan.
Lalu apa itu IOST? IOST adalah jaringan blockchain yang sangat cepat dan terdesentralisasi berdasarkan pada algoritma konsensus generasi berikutnya, Proof of Believability (PoB).
IOST sekarang berada di peringkat ke-80 dari keseluruhan aset kripto yang terdaftar di CoinMarketCap. Total pasokan saat ini adalah 18,099,719,631 IOST.
IOST dikabarkan tengah membangun infrastruktur blockchain TPS yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan keamanan dan skalabilitas ekonomi terdesentralisasi.
Baca Juga: Apa Itu GXC Crypto? Apakah Mampu Meroket Hingga to the Moon Seperti Target Komunitasnya?
Dengan dukungan hampir sebesar 40 juta dolar dari para investor kelas dunia, di antaranya Sequoia dan Matrix, IOST dipimpin tim pengembang kredibel untuk mengejar target menjadi arsitektur yang mendasari layanan online di masa depan.
Bermodal algoritma konsensus yang kuat ‘Proof-of-Believability’ membuat kecepatan keluaran transaksi generasi berikutnya sambil memastikan node tetap sesuai.
Dalam hal ini menggunakan beberapa faktor utama, termasuk saldo token IOST, saldo token berbasis reputasi, kontribusi jaringan, dan perilaku pengguna.
IOST menggunakan Teknologi Efficient Distributed Sharding yang memisahkan jaringan menjadi ‘shards’ atau pecahan untuk meningkatkan efisiensi.
Dibandingkan dengan para pesaingnya, IOST diatur untuk dapat memproses hingga 100.000 transaksi per detik dibandingkan dengan Ethereum 20, atau bahkan Tron 2.000.
Teknologi lain seperti Distributed Randomness Protocol, TransEpoch, dan Micro State Blocks juga memiliki kontribusi pada pengaturan posisi IOST sebagai salah satu blockchain yang paling terukur.
Orang-orang brilian seperti Terrace Wang, Kimmy Zhong, dan Ray Xiao ikut mendirikan proyek ini. Selain mereka, proyek ini memiliki 12 karyawan dan 4 penasihat ahli di bidangnya.
Baca Juga: Tips Investasi Dogecoin, Lakukan Ini Terlebih Dahulu Agar Tidak Merugi Main Crypto
Ryan Bubiski, salah satu pendiri CodeAcademy yang pernah meraih penghargaan Times Most Influential People memainkan peran utamanya sebagai penasihat proyek.
Proyek ini memiliki investor yang kuat, tim pengembang menjaring mitra dengan 16 perusahaan yang berorientasi pada blockchain dan cryptocurrency seperti Sequoia, Nirvana Capital, dan DFund.
Setiap orang bisa ikut memberikan partisipasi di setiap lapisan sistem IOST, mulai dari penggunaan layanan blockchain hingga menjalankan node, dan memvalidasi transaksi.
Seperti diketahui, aturan dan kode IOST sangat terbuka untuk dapat diawasi semua orang dan tidak ada prasyarat apapun yang membatasi setiap partisipasi.
Baca Juga: Ranking Coin Crypto Ada Apa Saja? Coin Apakah yang Bakal Meroket Tahun Ini?
ApakahIOST memiliki masa depan yang cerah sebagai salah satu pendatang baru dalam dunia cryptocurrency, cukup menarik untuk menyimak perjalanan aset kripto ini.
Disclaimer: Artikel ini tidak mewakili pendapat untuk membeli, menjual atau menahan investasi apa pun. Setiap investasi dan pergerakan perdagangan aset crypto melibatkan risiko yang tinggi, Anda tentukan analisa ekstra dan pertimbangan sendiri sebelum membuat setiap keputusan independen.***