Apa NFT atau Non-Fungible Token? Sempat Trending di Twitter Ternyata Bernilai Jutaan

20 Oktober 2021, 09:46 WIB
Ilustrasi mata uang kripto. Apa NFT atau Non-Fungible Token? Sempat Trending di Twitter Ternyata Bernilai Jutaan /- Foto : Pixabay/

PORTAL PURWOKERTO – NFT atau Non-fungible token menjadi trending di Twitter akhir-akhir ini.

Pertanyaan mengenai apa itu NFT pun banyak dicari, lantas apa itu NFT atau Non-fungible token? Simak penjelasannya berikut.

Sebagaimana yang dilansir Portal Purwokerto dari The Verge, NFT merupakan kepanjangan dari Non-fungible token atau token yang tidak dapat ditukarkan. Sederhananya, NFT merupakan token digital.

NFT tidak sama dengan mata uang kripto seperti Ethereum atau Bitcoin. NFT lebih kepada suatu cara untuk mengakui hak milik gambar digital asli.

Baca Juga: Moon Rabbit Coin Ikut Melonjak Gegara Cuitan Elon Musk yang Dianggap Trader Mirip Kelinci, Bukan Shiba Inu

Namun, pada tingkat yang sangat tinggi, sebagian besar NFT adalah bagian dari blockchain Ethereum.

Perbedaannya dengan mata uang kripto lainnya adalah blockchain-nya yang juga mendukung NFT, yang menyimpan informasi tambahan yang membuatnya bekerja secara berbeda dari Ethereum.

Jika Bitcoin digadang sebagai jawaban untuk mata uang digital, maka NFT disebut sebagai jawaban untuk barang koleksi.

Token digital juga dapat dianggap sebagai sertifikat kepemilikan untuk aset virtual atau fisik.

Satu-satunya persamaan NFT dengan mata uang kripto adalah penggunan pemrograman yang sama.

Baca Juga: Prediksi ANKR Coin, Bakal Melesat Menuju 1 Dollar? Simak Analisa Harga ANKR Oktober 2021

Kripto dan uang fisik berarti “sepadan”, yang berarti mereka dapat ditukarkan satu sama lain dengan nilai yang sama.

Contohnya seperti uang Rp100 ribu sepadan dengan dua pecahan uang Rp50 ribu, satu bitcoin sama dengan bitcoin lainnya.

NFT berbeda, masing-masing memiliki tanda tangan digital yang tidak memungkingkan NFT ditukarkan dengan satu sama lain.

Salah satunya adalah seperti klip NBA Top Shot tidak akan sama dengan klip NBA lainnya. Anda mungkin bisa mendapatkan potongan klip tersebut atau tangkapan layarnya secara gratis di internet, namun klip yang original hanya satu saja.

Itulah mengapa orang rela membayar hingga jutaan demi barang digital tersebut, karena keauntetikannya yang berfungsi sebagai kepemilikan. Kolektor juga menghargai copyright lebih dari gambar itu sendiri.

Pada dasarnya, NFT seperti barang kolektor fisik, hanya digital. Jadi, alih-alih mendapatkan lukisan cat minyak yang sebenarnya untuk digantung di dinding, pembeli malah mendapatkan file digital.

Baca Juga: Trading Crypto Halal atau Haram? Ternyata Begini Menurut Ulama, Pastikan Anda Paham Sebelum 'Main Kripto'

Mereka juga mendapatkan hak kepemilikan eksklusif. NFT hanya dapat dimiliki oleh satu pemilik dalam satu waktu, data NFT memudahkannya untuk memverifikasi kepemilikan mereka dan mentransfer token antar pemilik.

Pemilik atau pencipta karya tersebut juga dapat menyimpan informasi tertentu di dalamnya, seperti tanda tangan ke dalam metadata NFT.

Teknologi blockchain dan NFT ini merupakan peluang besar bagi para seniman untuk menjual karya seninya. Alih-alih menggantungnya di galeri atau menjualnya dalam lelang, lebih baik menjualnya dalam bentuk digital sebagai NFT.

Selain itu, seniman dapat memprogram dalam royalti sehingga mereka akan menerima persentase penjualan setiap kali karya seni mereka dijual ke pemilik baru.

Ini adalah fitur yang menarik karena seniman umumnya tidak menerima pendapatan di masa depan setelah karya seni mereka pertama kali dijual.

Baca Juga: Akankah Shiba Inu Coin Listing di Robinhood? Petisinya Sudah Tembus Lebih Dari 250 ribu

Lalu bagaimana cara memiliki koleksi NFT? Pertama, Anda harus memiliki dompet digital yang memungkingkan memungkinkan Anda menyimpan NFT dan mata uang kripto.

Jika Anda ingin memiliki koleksi NFT, Anda mungkin harus membeli beberapa kripto seperti Ethereum, tergantung pada mata uang yang diterima penyedia NFT.

Anda dapat membeli kripto menggunakan kartu kredit di platform seperti Coinbase, Kraken, eToro dan bahkan PayPal dan Robinhood sekarang. Anda kemudian dapat memindahkannya dari bursa ke dompet pilihan Anda.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: The Verge

Tags

Terkini

Terpopuler