Pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh FBI Senin, 7 Juni 2021 mengungkap pelacakan Bitcoin melalui beberapa wallet dan blockchain dan FBI telah menemukan kunci untuk membuka Bitcoin wallet tersebut.
Akibatnya, 63,7 Bitcoin telah diambil oleh pemerintah AS sebagai bentuk penyitaan terhadap kejahatan siber yang dilakukan Darkside.
Menurut Reuters dan dikutip Portal Purwokerto, seorang hakim di San Fransisco menyetujui penyitaan aset crypto ini. Suatu hal yang sangat jarang terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Republik El Salvador Bakal Jadi Negara Pertama Gunakan Bitcoin, Apa itu Bitcoin? Ini Definisinya.
Darkside sendiri disebut sebagai grup hacker kejahatan dunia maya yang berbasis di Rusia.
Ada 100 lebih varian ransomware yang dilakukan oleh Darkside. Serangan ini telah menginfeksi setidaknya 90 perusahaan AS. Perusahaan produsen dan penyedia layanan kesehatan juga tidak luput dari serangan siber.
Serangan siber yang menyerang perusahaan AS tidak hanya dilakukan oleh Darkside. Kebanyakan hacker yang menyerang dengan ransomware bermarkas di Rusia.
Baca Juga: Elon Musk Lagi-lagi Bikin Bitcoin Turun, Kini Harga 1 Bitcoin ‘Hanya’ Lebih Dari Rp500 Juta
Kecanggihan para hacker kini telah diimbangi oleh kemampuan pihak berwenang melacak transaksi yang kini menggunakan Bitcoin atau mata uang kripto lainnya.
“Menuntut pertanggungjawaban penjahat dunia maya dan mengganggu ekosistem yang memungkinkan mereka beroperasi adalah cara terbaik untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan di masa depan,” ujar Joseph Blount, Kepala Eksekutif Colonial Pipeline.