"Saya tak akan terkejut jika harga Bitcoin naik menuju angka USD100 ribu di kuartal keempat 2021 atau kuartal pertama 2022," ujar Lykke.
Sementara Juan Pellicer, periset analis dari IntoTheBlock mengungkapkan, "Pertumbuhan ini adalah proksi fenomenal dari klien institusional yang telah mengadopsi Bitcoin."
Seperti yang telah diungkapkan di atas, tak semua analis memprediksi pasar yang bullish.
Samuel Indyk, analis dari Investing.com adalah salah satu analis yang memprediksi pasar bearish setelah Bitcoin mencapai ATH barunya ini.
Layaknya peristiwa besar di pasar crypto sebelumnya, koreksi pasar telah menunggu.
Baca Juga: Prediksi ANKR Coin, Bakal Melesat Menuju 1 Dollar? Simak Analisa Harga ANKR Oktober 2021
"Sebagai contohnya, saat kontrak berjangka Bitcoin diluncurkan di Chicago Mercantile Exchange (CME) pada 2017, pasar bearish pun terjadi tak lama setelah itu, dan butuh waktu hampir 3 tahun agar harga kembali pulih," kata Indyk.
Edward Moya, seorang analis pasar senior dari Oanda menyatakan satu risiko yang tak disadari oleh banyak pihak.
Risiko tersebut adalah melonjaknya harga minyak dan gas bumi, terutama di belahan Bumi utara saat mendekati musim dingin.