Pria mantan kernet di Bandung ini banting setir berjualan online setelah mendapatkan pinjaman modal sebesar 400 ribu rupiah dari sahabatnya.
Bagi pengusaha muda seperti Ahmad, perputaran modal merupakan hal paling utama agar dapat terus menjalankan bisnis, mulai dari membayar karyawan, membeli bahan, hingga membiayai kebutuhan operasional. Perputaran modal dan pencairan dana penjualan yang cepat, menjadi salah satu alasan Ahmad terus membesarkan dan memusatkan penjualan toko onlinenya.
“Saya pilih jualan di Shopee karena emang jangkauannya paling luas di Indonesia dan cairin uang jualannya cepat, rata-rata hanya sehari dan kalau pilih jasa instan bahkan bisa cair dalam waktu hitungan jam saja kalau customer langsung konfirmasi pesanan diterima. Jadi modal juga muternya cepet, enak jualannya,” kata dia.
Ahmad menceritakan bisnis kaos polos miliknya terus menanjak meski sempat turun akibat pandemi Covid-19.
“Waktu awal pandemi, semua serba susah, orderan semakin berkurang dan uang saya untuk modal juga udah menipis. Dari situ saya sadar, harus mencari cara lain,” kata Ahmad.
Dia berkata, saat memutuskan mulai jualan online, lalu coba pakai semua e-commerce. Tapi, kebanyakan pembeli belanjanya di Shopee.
"Akhirnya saya pilih untuk fokus jualan di Shopee karena memang bagi saya sudah paling enak dan nyaman di situ, terutama aksesnya gampang lewat handphone. Sejak bergabung bersama Shopee, jumlah pesanan saya bisa mencapai lebih dari 2.000 pesanan di hari-hari kampanye besar, dengan jumlah order harian yang stabil," ujarnya.
Shopee rajai fitur interaktif
Berdasarkan riset Ninjavan pada tahun 2022 di Asia Tenggara yang berjudul “Live Selling in Southeast Asia”, Shopee (27%) menjadi platform e commerce yang merajai Live Streaming, unggul dari Facebook (25,5%), lalu TikTok (22,5%) mengikuti di belakangnya.