Network
PORTAL PURWOKERTO- Salip CIMB Niaga, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menjadi bank terbesar ke 6 di Indonesia. Total laba bersih yang berhasil diraup hingga akhir tahun 2022 adalah sebesar 4,26 triliun.
Pencapaian ini tentunya menjadi torehan membanggakan karena di usianya yang baru menginjak dua tahun, BSI mampu menyalip bank CIMB Niaga sehingga menduduki peringkat ke 6 sebagai bank terbesar di Indonesia.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan per kuartal IV 2022, total aset BSI tumbuh 15 persen menjadi Rp 306 triliun. Pun dengan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 12 persen (yoy) menjadi Rp 261,49 triliun. Sementara pembiayaan BSI tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp 208 triliun.
Kemudian dari sisi kualitas aset, rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) Gross bergerak menurun dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen per Desember 2022.
Baca Juga: Saham CIMB Niaga (BNGA) di Sesi I Hari Ini Usai Mencetak Kinerja Moncer di 2022
Seiring penurunan itu, NPF Net pun susut 0,87 persen menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.
Merger yang dilakukan BSI selama dua tahun ini membuahkan hasil yang positif. Pertumbuhan BSI merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan yang berdampak besar pada aspek efisiensi.
"Alhamdulillah kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI yang mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy) di akhir 2022," ujar Erick dilansir dari laman resmi Bank Syariah Indonesia, 21 Februari 2023.
Lebih lanjut ia berharap BSI dapat masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar dunia pada tahun 2025. Seperti diketahui, saat ini BSI menduduki peringkat ke 14 bank syariah dunia.
Baca Juga: Saham BDMN Koreksi di Sesi I, Kenaikan Laba Bank Danamon Tak Mampu Dorong?
