PORTAL PURWOKERTO – Istilah ghosting ramai dibicarakan oleh publik, gara-gara anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Kaesang Pangarep dianggap ghosting terhadap Felicia Tissue. Ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau yang kecewa dengan kelakuan Kaesang Pangarep mengungkapkannya di media sosial.
Pasalnya, berdasarkan unggahan Meilia Lau di akun Instagramnya, mengatakan jika Kaesang Pangarep yang sebelumnya berjanji akan menikahi anaknya Felicia Tissue pada Desember 2020, gagal. Felicia dikatakan menunggu dengan hati setia.
Baca Juga: Tahukah Kamu Seni Kriya Patung Asmat Biasanya Terbuat Dari Apa? Yuk, Simak Penjelasannya
“Di bulan Januari di tanggal 13-2021 katanya dirinya kok kaya anek. Dan dia menghilang! Kami bingung ada apaa. Hai ini keanegan itu terjawab, oleh postingan @lambe_turah,” tulisnya.
Bahkan, Budayawan Sudjiwo Tedjo pun mencuit tentang ghosting. Meskipun dalam unggahannya tersebut mengkiaskan ghosting pada sebuah percakapan.
“Kantor Kelurahan
Petugas ke warga, “ Alamat?”
Gunungkidul.
“Nama?”
Abimanyu
“Tahu arti GHOSTING?”
Tidak.
“Baik, berarti usia Bapak saya tulis ‘di atas 50 ya’…”,” cuitnya pada Minggu, 7 Maret 2021.
Sebenarnya, apa itu ghosting? Ghosting merupakan bentuk sikap ketika kamu sedang dekat dengan seseorang lalu tiba-tiba menghilang tanpa kabar dan penjelasan dari orang tersebut.
Ada banyak penjelasan mengenai apa itu ghosting. Salah satunya seperti dikutip Portal Purwokerto dari Majalengka Pikiran Rakyat, berjudul “Kamu Suka ‘Ghosting’ Gebetan atau Pacar? Berikut 4 Dampaknya, Hati-Hati Loh!’, yang juga dikutip dari thehealthy.com.
Seorang psikolog klinis berlisensi di Calofornia State University bernama Prof Ramani Darvasula mengatakan jika ghosting sama halnya dengan diam-diam atau tanpa jejak menghilang dari kehidupan seseorang.
Ghosting juga menjadi istilah populer yang banyak digunakan dalam kencan secara daring dan luring.
Beberapa alasan mengapa orang melakukan ghosting, pertama bisa karena mereka ingin menghindari konfrontasi dalam hubungan yang lebih rumit, pacarana misalnya.
Kedua, karena kurangnya pemahaman mengenai bentuk komunikasi orang dewasa yang sehat. Ketiga bisa jadi karena efek kencan daring, atau jika pacarana seperti LDR atau Long Distance Relationship.
Baca Juga: Belum Lolos Prakerja Gelombang 13? Segera Buat Akun Untuk Daftar Prakerja Gelombang 14
Ghosting ini biasanya dilakukan jika sudah di tahap berpacaran. Tentu saja, mereka yang menjadi korban ghosting ini yang akan meninggalkan luka yang dalam.
Ketika seseorang sudah menaruh perasaannya begitu dalam, lantas ada orang yang meninggalkannya dengan seenaknya, tentu akan menyakitkan bagi orang yang di ghosting.*** (Andi Mifta Fadir/Majalengka Pikiran Rakyat)