Manfaat Shalat Gerhana Bulan, Simak Amalan Gerhana Bulan Anjuran dari Kemenag

26 Mei 2021, 13:49 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan total yang akan terjadi hari ini Rabu, 26 Mei 2021. Berikut ini sejumlah mitos di dunia. /PEXELS/ GEORGE DESIPRIS

PORTAL PURWOKERTO - Gerhana bulan total akan terjadi malam ini, Rabu, 6 Mei 2021 yang bertepatan tanggal 14 Syawal 1442 H, dan dapat disaksikan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan DIY, gerhana bulan total kemungkinan akan mulai terjadi di pukul 18.09 dan berakhir pukul 20.51 WIB.

Dilansir oleh Portal Purwokerto dari situs Kementerian Agama (Kemenag), umat Islam yang daerahnya mengalami gerhana dan aman dari Covid-19, diimbau untuk:
1. Melaksanakan shalat sunnah Gerhana sesuai anjuran dan tuntutan syariah yang berlaku dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,
2. Dianjurkan untuk takbir terlebih dahulu, memperbanyak dzikir, istighfar, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.
3. Diimbau agar umat Islam berdoa agar wabah Covid-19 ini segera berakhir serta tak lupa juga doa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Baca Juga: Cara Membuat Nasi Liwet di Magic Com Antigagal, Bancaan Ibu Hamil Saat Ada Gerhana Bulan Total?

Adapun manfaat melaksanakan shalat Gerhana Bulan adalah agar umat Islam senantiasa mengingat kebesaran Allah, bukan karena sebab kematian seseorang atau lahirnya seseorang tetapi karena sudah ketetapan Allah (hukum alam).

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040)

Ustaz Wahyul Afif Al-Ghofiqi turut memaparkan, setidaknya ada empat alasan mengapa umat Islam melakukan shalat yang berjumlah dua rakaat tersebut:

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sesuai Sunnah dan Khutbah Gerhana Bulan

1. Salah satu sunnah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan sholat ketika melihat gerhana matahari atau bulan. "Mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi gerhana," ujarnya.
Menurutnya bagi siapa yang menjalan sunah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW di mata Allah mereka telah melakukan kebaikan. Maka barang siapa yang melaksanakan sholat gerhana maka akan mendapatkan amal kebaikan dari Allah SWT.

2. Mengingatkan kita akan hari akhir
Ustaz Wahyul Afif Al-Ghofiqi menjelaskan bahwa salah satu tujuan dilaksanakannya shalat gerhana matahari bertujuan sebagai pengingat datangnya hari kiamat. Gerhana matahari menunjukkan kekuasaan Allah yang dapat memunculkan atau menenggelamkan matahari di saat terang-benderang.

3. Menghapus musyrik dan takhayul
Biasanya pesan-pesan ini disampaikan para khatib saat menyampaikan khutbahnya. Mereka menjelaskan bahwa gerhana merupakan fenomena yang terjadi karena kekuasaan Allah bukan hal mistik atau takhayul.

Baca Juga: Dilarang Melihat Gerhana Bulan dan Beragam Mitos Seputar Kehamilan

Salah satu mistik atau takhayul yang beredar adalah matahari yang dimakan Buto Ijo dan kesialan yang datang saat gerhana. Alasan ini sesuai dengan hadis sahih yakni Hadis Riwayat Bukhari Muslim.

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, salat, dan bersedekahlah," sabda Rasulullah dalam Hadis Riwayat Bukhari Muslim.

4. Membuat kita semakin dekat dengan Allah
Dengan melaksanakan shalat gerhana ini, akan membuat kita semakin dekat dengan Allah. Melalui shalat gerhana inilah akan mengajak manusia agar lebih dekat dengan Allah. "Mengajak manusia untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT lewat ibadah-ibadah dan amal kebaikan," tuturnya.

Baca Juga: Daerah Gelap yang Dilalui Inti Bayangan Bumi Ketika Saat Gerhana Bulan Terjadi Dinamakan Apa?

Shalat Kusufain (2 Gerhana: Bulan atau Matahari) memang biasa dianjutkan berjamaah yang dilanjutkan dengan khutbah. Namun saat pandemi Covid-19, shalat gerhana dapat dilakukan seorang diri. ***

Editor: Nisa Hidayat

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler