Sejarah Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS dan Keikhlasan Menjalankan Perintah Allah

20 Juli 2021, 08:23 WIB
ilustrasi Sejarah Idul Adha, Kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Keikhlasan Menjalankan Perintah Allah /Michelle McEwen

PORTAL PURWOKERTO - Sejarah Idul Adha tidak dapat dilepaskan dari asal muasal terjadinya peristiwa suci ini yang dialami Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.

Sejarah Idul Adha mengingatkan kepada kita semua sebagai umat Allah bahwa ketakwaan dan keikhlasan dalam beribadah dan menjalankan perintah Allah akan berbuah manis.

Sejarah Idul Adha kini dirayakan oleh Muslim di seluruh dunia untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS yang disunnahkan untuk melakukan ibadah kurban yaitu menyembelih hewan ternak.

Baca Juga: Niat Sholat Idul Adha dan Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah Beserta Jam Sholat Idul Adha 1442 H

Nabi Ismail adalah putra pertama Nabi Ibrahim dari istrinya Siti Hajar. Sedari bayi Nabi Ismail dan Siti Hajar telah ditinggal oleh Nabi Ibrahim di kawasan Jazirah Arab nan tandus atas perintah Allah SWT.

Tanda-tanda kenabian Nabi Ismail telah nampak pada saat beliau bayi. Atas izin Allah, air zam zam keluar dari kakinya ketika dihentakkan saat Siti Hajar berlari dari bukit Shafa dan Marwa mencari air untuk Nabi Ismail yang masih bayi.

Nabi Ismail bertemu lagi dengan Nabi Ibrahim AS ketika sudah besar. Pertemuan haru tersebut berlanjut pada mimpi Nabi Ibrahim AS menerima perintah Allah SWT untuk menyembelih Nabi Ismail AS.

Baca Juga: Olahan Daging Kurban, Bukan Sate, Rendang ataupun Gulai Namun Tetap Lezat, Ini Resep 5 Daging Kurban Idul Adha

Setelah sempat galau, Nabi Ibrahim menyampaikan perintah Allah kepada Nabi Ismail AS yang ternyata diterima dengan suka cita.

Kisah perintah Allah terhadap Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail tertera jelas dalam surat As Saffat ayat 102.

“Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.”

Baca Juga: Cara Merobohkan Sapi Kurban ala MUI, Cara Penyembelihan Halal Hewan Kurban dan Doa Penyembelihan Kurban

Pada saat yang ditentukan, Nabi Ismail dibawa oleh Nabi Ibrahim AS untuk disembelih. Nabi Ismail dibaringkan dengan bagian kepala atau pelipisnya berada di atas batu.

Namun ketika disembelih, Allah mengganti Nabi Ismail dengan kambing dari surga. Seperti yang tertera pada surat As Saffat ayar 107.

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar,”

Di jazirah Arab, hewan kurban berupa domba, kambing dan onta. Sedangkan di Indonesia, hewan kurban berupa kambing, sapi dan kerbau.

Baca Juga: Resep Tongseng Kambing Tanpa Santan, Mudah dan Simple Dipraktikan di Rumah

Satu ekor kambing mewakili satu orang sedangkan untuk kurban sapi, satu ekor sapi atau kerbau dapat menjadi kurban untuk 5-7 orang.

Sejarah Idul Adha itulah yang selama ini dipegang oleh muslim di seluruh dunia. Nilai ketakwaan dan keikhlasan terpancar dari kisah penyembelihan Nabi Ismail AS yang kini disebut juga dengan Hari Raya Kurban. ***

Editor: Dedi Risky Rachma Wanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler