Dukung Hari ASI Sedunia dengan Pekan Menyusui 1-7 Agustus 2022, Gak Kena Julid Kunci KEWARASAN Ibu

1 Agustus 2022, 13:16 WIB
Dukung Hari ASI Sedunia dengan Pekan Menyusui 1-7 Agustus 2022, Gak Kena Julid Kunci KEWARASAN Ibu /Dave Clubb/Unsplash

 

PORTAL PURWOKERTO – Yuk dukung Hari ASI Sedunia dengan Pekan Menyusui mulai 1-7 Agustus 2022.

Ini kunci kewarasan ibu menyusui yang perlu didukung orang terdekat mulai Hari ASI Sedunia hingga seterusnya.

Hari ASI Sedunia dimulai pada awal bulan Agustus ini dengan tujuan mengingatkan kembali pada manfaat Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi.

Peringatan ini berlangsung selama sepekan dimulai pada 1sampai 7 Agustus 2022 diperingati sebagai World Breastfeeding Week (WBW) atau Pekan Menyusui Dunia (PMD).

Pekan Menyusui Sedunia ini d oleh Aliansi Dunia untuk Aksi Menyusui atau World Alliance for Breastfeeding Action (WABA).

Baca Juga: Tanggal 1 Agustus 2022 Memperingati Hari Apa? Ada Girlfriend Day dan Hari ASI Sedunia, Peristiwa Penting Lain

WABA ini sebuah jaringan global beranggotakan individu dan organisasi yang didedikasikan untuk perlindungan, promosi dan dukungan menyusui di seluruh dunia berdasarkan Deklarasi Innocenti, Sepuluh Tautan untuk Memelihara Masa Depan & Strategi Global Pemberian Makanan Bayi & Anak WHO/UNICEF.

ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, khususnya bayi berusia 0-6 bulan, yang fungsinya tidak dapat tergantikan oleh makanan dan minuman apapun.

Pemberian ASI merupakan pemenuhan hak bagi setiap ibu dan anak. Terutama ASI Eksklusif selama enam bulan.

Anak yang mendapatkan ASI Eksklusif dan pola asuh yang tepat akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit.

Pemberian ASI mampu mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak sehingga anak mampu menjadi pribadi yang mampu mandiri.

Baca Juga: 1 Agustus 2022 Hari Apa? Memperingati Hari ASI Sedunia dan Girlfriend Day, Ini Sejarah Peringatan Hari Ini

Setiap minggu pertama bulan Agustus selalui diperingati Pekan ASI Sedunia yang diselenggarakan mulai 1 sampai 7 Agustus.

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan ASI lanjutan secara optimal hingga 2 tahun atau lebih merupakan hal mutlak untuk meningkatan kesehatan bayi.

Menyusui merupakan salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial, serta ekonomi individu.

Angka kematian bayi menjadi salah satu indikator penting untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara, dan bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa.

Salah satu cara untuk menekan angka kematian bayi adalah dengan memberikan makanan terbaik, yaitu air susu ibu (ASI).

Baca Juga: 5 Makanan ini Membantu Meningkatkan Produksi ASI, Cek Nomer 4 Mudah Dicari

Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat mengurangi hingga 13 persen angka kematian balita, seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes pada Senin, 1 Agustus 2022.

Studi dari The Global Breastfeeding Collective, pada 2017 menunjukkan bahwa satu negara akan mengalami kerugian ekonomi sekitar $300 milyar pertahun akibat rendahnya cakupan ASI Eksklusif yang berdampak pada meningkatnya risiko kematian ibu dan balita serta pembiayaan kesehatan akibat tingginya kejadian diare dan infeksi lainnya.

Ibu yang baru melahirkan diharapkan mampu berhasi dalam inisiasi menyusu dini (IMD), memberikan ASI eksklusif (hanya ASI saja sampai usia 6 bulan).

Kemudian diteruskan dengan pemberian ASI sampai berumur 2 tahun atau lebih didampingi makanan pendamping yang tepat.

Selain itu, Kemenkes juga menyuarakan agar anak senantiasa mendapat pola pengasuhan yang tepat untuk tumbuh kembang yang optimal.

Kesadaran bersama akan pentingnya ASI ini untuk mencapai sasaran minimal 50% pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pada tahun 2025.

hBaca Juga: Cara Daftar BLT 2022 Ibu Hamil dan Balita Online Lengkap dengan Syaratnya!

Ibu menyusui sebaiknya didukung oleh keluarga dan orang terdekat. Tubuh yang masih lemah usai melahirkan butuh bantuan.

Sebaiknya suami dan anggota keluarga lain peka dalam menyediakan makanan pendukung serta dukungan mental.

Ibu menyusui sangat sensitif dan emosinya bisa naik turun. Sebaiknya, anggota keluarga bisa menjaga emosi ibu menyusui.

Pasalnya, stres yang dirasakan ibu menyusui bisa mempengaruhi produksi ASI bahkan bisa membuat baby blues.

Dukungan terhadap ibu menyusui bisa menjadi salah satu cara berkontribusi pada pencegahan stunting.***

 

Editor: Eviyanti

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler