PORTAL PURWOKERTO - Simak fadhilah sholat tarawih malam ke 17 yang disadur dari buku Durratun Nasihin yang dikaji di pesantren di Indonesia, Malaysia, Thailand, hingga ke Turki.
Sholat tarawih adalah sholat sunah yang dilakukan di malam hari saat bulan Ramadhan. Pada saat Rasulullah SAW melaksanakan sholat ini, dikenal dengan nama qiyam Ramadhan. Meskipun merupakan sholat sunah, namun pahalanya dipercaya sangatlah besar. Bahkan bisa menghapus dosa-dosa tang telah lalu. Menurut Abu Hurairah, Rasulullah SAW pernah bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).
Penulis kitab Durratun Nashihin adalah Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakiri Al-Khubawi, seorang ulama abad 18 asal Konstantinopel (sekarang Kota Istanbul), Turki.
Kitab Durratun Nasihin terdiri atas 75 pasal yang memuat kisah-kisah akan keutamaan seperti tentang keutamaan puasa, ilmu, sahabat, keutamaan bulan rajab, syaban, ramadan, penjelasan tentang hari kiamat, surga, neraka, dan lain sebagainya.
Menurut penulis, isi dari kitab Durratun Nashihin dalam bab mengenai fadhilah sholat tarawih di bulan Ramadhan dikutip dari Ali bin Abi Thalib.
عن علي بن ابي طالب رضي الله تعالى عنه أنه قال : ” سئل النبي عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
وفى الليلة السابعة عشر يعطى مثل ثواب الأنبياء
Di malam ketujuh belas, ia diberi pahala seperti pahala para nabi.
Malam ke-17 di bulan Ramadhan merupakan salah satu malah yang disebut sebagai malam Nuzulul Quran, waktu saat Al Quran diturunkan di muka bumi.
Di tahun 2024, malam Nuzulul Quran diperkirakan akan jauh pada Kamis, 28 Maret 2024. Nuzulul Quran adalah peristiwa turunnya ayat Al-Qur'an untuk pertama kali kepada Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril di Gua Hira.
Menurut beberapa ulama, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu tersebut pada tanggal 17 Ramadhan.
Penanggalan 17 Ramadhan sebagai Nuzulul Quran itu bukan benar-benar waktu turunnya Al Quran. Namun merupakan ijtihad ulama dengan menggabungkan nash dengan nash.
"Uraian 17 Ramadhan(sebagai turunnya Al Quran) itu adalah penggabungan antar ayat dengan ayat," ujar Buya Yahya, seorang ulama asal Jawa Barat.
"Turun Al Quran di malam lailatul qadar. Quran utuh turun ke Baitul Izzah kemudian ke dunia, tapi tidak ditentukan hari apa itu," ujar pengurus Pondok Pesantren Al Bahjah di Cirebon, Jawa Barat ini.
Meskipun demikian, malam 17 Ramadhan di Indonesia tetap dirayakan sebagai hari turunnya al Quran yaitu Nuzulul Quran.
Fadhilah sholat tarawih malam ke 17 dalam Kitab Durratin Nashihin, bagi mereka yang mengerjakan sholat tarawih pada malam ke 17 akan mendapatkan pahala seperti pahalanya para Nabi. Wallahu'alam bisshowab.***