Puasa itu ibarat bulan ujian bagi mereka yang akan mengikuti seleksi tertentu. Selama sebulan kita digembleng untuk belajar lebih serius, mengurangi jam bermain, dan menghindari hal-hal lain yang bisa mengganggu hasil ujian tersebut.
Setelah melewati momen-momen penting sebulan penuh, umat Islam pun berhak mendapatkan hasilnya. Apa hasil itu? Jawabannya tak lain adalah predikat “takwa”, sebagaimana terdapat di Al-Baqarah ayat 183.
Baca Juga: Biodata Mang Oded alias Oded Muhammad Danial, Walikota Bandung yang Meninggal Sebelum Khutbah Jumat
Jamaah Hafidhakumullah
Takwa merupakan standar paling tinggi tingkat kemuliaan manusia. Semakin tinggi kualitas takwa kita, indikasi semakin tinggi pula kesuksesan kita berpuasa. Demikian juga sebaliknya, semakin hilang kualitas takwa dalam diri kita, pertanda semakin gagal kita sepanjang Ramadhan.. Inna akramakum ‘indallâhi atqâkum. Namun, pertanyaan kemudian adalah apa ciri-ciri muttaqîn (orang-orang yang bertakwa)?
Jamaah Hafidhakumullah
Ada beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa. Salah satu ayatnya terdapat dalam surat Ali Imran ayat 134, yang artinya (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Jamaah yang Dirahmati Allah
Ayat tersebut memaparkan tiga sifat yang menjadi ciri orang bertakwa.
1. Gemar Sedekah