Hitung Mundur Puncak Gerhana Bulan Total, Ini Manfaat dan Amalan Shalat Gerhana Anjuran Kemenag

- 8 November 2022, 16:07 WIB
Hitung Mundur Puncak Gerhana Bulan Total, Ini Manfaat dan Amalan Shalat Gerhana Anjuran Kemenag
Hitung Mundur Puncak Gerhana Bulan Total, Ini Manfaat dan Amalan Shalat Gerhana Anjuran Kemenag /NASA


PORTAL PURWOKERTO - Hitung mundur puncak gerhana bulan total, ini manfaat dan amalan sholat gerhana anjuran Kemenag.

Hari ini, Selasa, 8 November 2022 akan terjadi gerhana bulan total, dimana puncak gerhana diprediksi akan terjadi pukul 17.59 WIB.

Sebagaimana telah dilansir dari situs BMKG oleh Portal Purwokerto, fase Gerhana Bulan total ini diperkirakan terjadi mulai pukul 15.00 WIB hingga 20.57 WIB.

Seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana total.

Gerhana bulan total tersebut berlangsung dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbra (sebagian+total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Sementara itu, berdasarkan situs Kementerian Agama (Kemenag), bagi umat Islam yang daerahnya mengalami gerhana dan mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung, diimbau untuk:

Baca Juga: Apakah Shalat Gerhana Boleh Dilakukan Sendiri? Ini Panduan Shalat Gerhana Bulan Total 8 November 2022

1. Melaksanakan shalat sunnah Gerhana sesuai anjuran dan tuntutan syariah yang berlaku dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,
2. Dianjurkan untuk takbir terlebih dahulu, memperbanyak dzikir, istighfar, sedekah, dan amal-amal kebaikan lainnya.
3. Diimbau agar umat Islam berdoa agar wabah Covid-19 ini segera berakhir serta tak lupa juga doa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Adapun manfaat melaksanakan shalat Gerhana Bulan adalah agar umat Islam senantiasa mengingat kebesaran Allah, bukan karena sebab kematian seseorang atau lahirnya seseorang tetapi karena sudah ketetapan Allah (hukum alam).

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan berdoalah hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Al-Bukhari no. 1040)

Ustaz Wahyul Afif Al-Ghofiqi turut memaparkan, setidaknya ada empat alasan mengapa umat Islam melakukan shalat yang berjumlah dua rakaat tersebut:

Baca Juga: Shalat Gerhana Bulan: Bolehkah Shalat Gerhana Sendirian di Rumah? Waktu Tata Cara Sesuai Sunnah, Muhammadiyah

1. Salah satu sunnah yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk melaksanakan sholat ketika melihat gerhana matahari atau bulan. "Mengikuti apa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW ketika menghadapi gerhana," ujarnya.
Menurutnya bagi siapa yang menjalan sunah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW di mata Allah mereka telah melakukan kebaikan.
Maka barangsiapa yang melaksanakan sholat gerhana maka akan mendapatkan amal kebaikan dari Allah SWT.

2. Mengingatkan kita akan hari akhir
Ustaz Wahyul Afif Al-Ghofiqi menjelaskan bahwa salah satu tujuan dilaksanakannya shalat gerhana matahari bertujuan sebagai pengingat datangnya hari kiamat. Gerhana matahari menunjukkan kekuasaan Allah yang dapat memunculkan atau menenggelamkan matahari di saat terang-benderang.

3. Menghapus musyrik dan tahayul
Biasanya pesan-pesan ini disampaikan para khatib saat menyampaikan khutbahnya. Mereka menjelaskan bahwa gerhana merupakan fenomena yang terjadi karena kekuasaan Allah bukan hal mistik atau takhayul.

Salah satu mistik atau takhayul yang beredar adalah matahari yang dimakan Buto Ijo dan kesialan yang datang saat gerhana. Alasan ini sesuai dengan hadis sahih yakni Hadis Riwayat Bukhari Muslim.

Baca Juga: Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sesuai Sunnah: Waktu Pelaksanaan, Bolehkah Shalat Gerhana Sendirian?

"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah bukti tanda-tanda kekuasaan Allah. Sesungguhnya keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian seseorang dan tidak pula karena hidupnya seseorang. Oleh karena itu, bila kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, shalat, dan bersedekahlah," sabda Rasulullah dalam Hadis Riwayat Bukhari Muslim.

4. Membuat kita semakin dekat dengan Allah
Dengan melaksanakan shalat gerhana ini, akan membuat kita semakin dekat dengan Allah. Melalui shalat gerhana inilah akan mengajak manusia agar lebih dekat dengan Allah. "Mengajak manusia untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT lewat ibadah-ibadah dan amal kebaikan," tuturnya.

Shalat Kusufain (2 Gerhana: Bulan atau Matahari) memang biasa dianjurkan berjamaah yang dilanjutkan dengan khutbah.

Namun saat pandemi Covid-19, shalat gerhana dapat dilakukan seorang diri. ***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x