Mā yalfiẓu min qaulin illā ladaihi raqībun ‘atīd(un).
Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Wa jā'at sakratul-mauti bil-ḥaqq(i), żālika mā kunta minhu taḥīd(u).
(Seketika itu) datanglah sakratulmautdengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari.
Wa nufikha fiṣ-ṣūr(i), żālika yaumul-wa‘īd(i).
Ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan.
Wa jā'at kullu nafsim ma‘ahā sā'iquw wa syahīd(un).
Lalu, setiap orang akan datang bersama (malaikat) penggiring dan saksi.
Laqad kunta fī gaflatim min hāżā fakasyafnā ‘anka giṭā'aka fabaṣarukal-yauma ḥadīd(un).
Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam
Wa qāla qarīnuhū hāżā mā ladayya ‘atīd(un).
(Malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.”
Alqiyā fī jahannama kulla kaffārin ‘anīd(in).
(Allah berfirman,) “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam (neraka) Jahanam semua orang yang sangat ingkar, keras kepala,
Mannā‘il lil-khairi mu‘tadim murīb(in).
sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas, bersikap ragu-ragu,
Allażī ja‘ala ma‘allāhi ilāhan ākhara fa'alqiyāhu fil-‘ażābisy-syadīd(i).
(dan) yang mempersekutukan Allah dengan tuhan lain. Maka, lemparkanlah dia ke dalam azab yang keras.”