PART 2 Sewu Dino SimpleMan, Cerita Horor Akun Twitter Pencerita KKN Desa Penari, LENGKAP

- 7 Mei 2022, 21:59 WIB
Part 2 Sewu Dino Simple Man
Part 2 Sewu Dino Simple Man /@Twitter SimpleMan/

Si sopir mulai bicara, “dereng mbah, ngapunten” (belum mbah, maaf).

“awakmu langsung balik tah, gak mene a?” (loh, kamu mau langsung pulang tah, apa gak besok saja) tanya si mbah.

“mboten mbah, mbenjeng kulo kudu ngantar ibuk” (tidak mbah, besok saya harus mengantar ibu).

“yo wes, ati-ati, ojok langsung muleh, wedine onok iku” (ya sudah, hati hati, takutnya ada itu)

“iku” batin Sri, apa maksud kalimat itu, apa yg mengikuti sebenarnya, dan ada apa semua ini, banyak pertanyaan muncul dalam kepala Sri, sebelum, si mbah tiba-tiba bicara.

“metuo ndok, aku roh awakmu nang kunu” (keluar saja nak, saya tau kamu ada disitu).

Sri melangkah keluar, melihat cahaya mobil mulai menjauh, pudar, lalu menghilang.

“celuk'en kancamu, ben ngerti, alasan kenek opo sedoyo onok nang kene” (panggil temanmu, biar mengerti, kenapa kalian ada disini).

Sri pun memanggil yg lain. Mbah Tamin duduk di sebuah kursi panjang, matanaya menerawang jauh di teras rumah gubuk, sementara Sri dan yg lain berdiri, siap dengan penjelasan tentang semua ini. Suasana hutan kian mencekam, setiap sudut pohon seakan hidup dan mengamati mereka, Sri merasa kecil di tempat ini

“aku isih iling, cah cilik ayu, ceria, ra nduwe duso. koyok jek wingi yo, tapi, cah cilik iku, sak iki, nang ambang nyowo, perkoro Santet menungso laknat!” (aku masih ingat, anak kecil, cantik, ceria, belum punya dosa, seperti baru kemarin rasanya, tapi sekarang, anak kecil itu terbaring sakit, melawan kodrat nyawanya, hanya karena santet dari manusia biadab!!) wajah mbah Tamin menegang, kosakata kalimatnya seperti penuh amarah, membuat Sri dan yg lain bergidik ngeri.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah