PORTAL PURWOKERTO - Serangan militer Rusia ke Ukraina memasuki hari kelima, negara yang pro terhadap Barat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mendesak negara-negera Uni Eropa untuk secepatnya dan sesegera mungkin memberikan status keanggotaan kepada negaranya.
Pernyataan itu terkait dengan akan diadakannya pembicaraan antara Rusia dan Ukraina untuk pertama kalinya sejak Rusia memulai invasinya ke Ukraina.
Delegasi kedua negara, Rusia dan Ukraina, akan mengadakan pertemuan di Belarusia.
Volodymyr Zelensky meminta Pasukan Rusia untuk meletakkan senjata mereka dan menuntut integrasi Ukraina ke dalam Uni Eropa.
Moskow juga sudah mengindikasikan bahwa mereka ingin menemukan kesepakatan dengan Ukraina, saat pembicaraan dimulai di Belarusia.
Sementara beberapa jam sebelumnya, serangan Rusia mendapatkan perlawanan yang keras dari Ukraina.
Setelah Vladimir Putin mengancam untuk melontarkan nuklir ke Ukraina, kemudian ditanggapi oleh Uni Eropa dengan berjanji akan memasok senjata ke Kiev.
Baca Juga: Ceko Tolak Bermain Melawan Rusia dalam Babak Play Off Piala Dunia 2022
Kremlin kemudian merespon bahwa mereka akan berkonsentrasi kepada ekonominya, karena menganggap sanksi ekonomi barat terlalu 'Berat'.
Pihak berwenang Rusia juga memperkirakan, bahwa Rusia memiliki potensi yang kuat mengkompensasi kerusakan.
Penasihat Kremlin, Vladimir Medinsky, memimpin delegasi Rusia. Sedangkan delegasi Kiev di pimpin oleh Menteri Pertahanan Ukraina Olezskii Reznikov.***