Ada Apa dengan Tanggal 29 Juni 2022? Simak Fenomena New Moon atau Bulan Baru di Kota Kalian Masing-Masing

27 Juni 2022, 06:28 WIB
Ada Apa dengan Tanggal 29 Juni 2022? Simak Fenomena New Moon atau Bulan Baru di Kota Kalian Masing-Masing /timeanddate.com

 

PORTAL PURWOKERTO - Ada apa dengan tanggal 29 Juni 2022 esok? Simak bagiamana fenomena new moon dari kota kalian ya.

Setelah hujan meteor terjadi, ada apa dengan tanggal 29 Juni 2022? Adakah fenomena lanjitan yang lebih menarik?

Ternyata selanjutnya di tanggal 29 Juni ada fenomena angkasa yang melengkapi hujan meteor dan bisa disaksikan masyarakat di bumi.

Baca Juga: 29 Juni 2022 Ada Fenomena Apa? Ternyata di Tahun 1927 Lalu Ada Gerhana Matahari Total

Dilansir Portal Purwokerto dari laman Time and Date, New Moon atau Bulan Baru adalah salah satu fenomena alam yang salah satu fase nya terjadi di 29 Juni 2022.

Ada apa dengan tanggal 29 Juni, dan yang terjadi adalah New Moon atau bulan baru saat Matahari dan Bulan sejajar, dengan Matahari dan Bumi di sisi Bulan yang berlawanan.

Saat Bulan Baru, Matahari, Bulan, dan Bumi berada dalam satu garis lurus.

Waktu untuk Bulan Baru bervariasi menurut zona waktu. Waktu dan tanggal disesuaikan dengan waktu setempat, tergantung dari mana kalian ingin melihat dan kalian berada di kota mana.

Baca Juga: HUJAN Meteor Berbahaya atau Tidak Ya? Intip Mitos Hujan Meteor yang Kabarnya Akan Terjadi di Tanggal 27 Juni

lalu bagaimana jika kalian tidak dapat melihat bulan baru atau New Moon?

Ada dua alasan mengapa kita tidak bisa melihat Bulan Baru:

Pertama penjajaran Matahari, Bulan, dan Bumi meninggalkan sisi Bulan yang menghadap Bumi dalam kegelapan. Ini disebut konjungsi atau syzygy.

Bulan Baru muncul di langit siang hari. Ia terbit dan terbenam pada waktu yang sama dengan Matahari, membuatnya terlalu dekat dengan silau Matahari untuk dilihat dengan mata telanjang.

Baca Juga: Apakah Tanggal 27 Juni Ada Hujan Meteor? CEK FAKTA dan Mitos Seputar Hujan Meteor Yuk!

Untuk semua itu, bagaimanapun, ada satu kesempatan khusus ketika kita bisa melihat Bulan Baru, yaitu saat gerhana matahari.

Dilansir dari Time and Date, faktanya, ini adalah satu-satunya kesempatan di mana Bulan Baru 'sempurna'.

Orbit Bulan di sekitar Bumi sedikit miring, yang berarti lebih sering Matahari, Bulan, dan Bumi tidak sejajar sempurna di Bulan Baru.

Baca Juga: Kalender Jawa 27 Juni 2022: Weton, Neptu, dan Wuku di Tanggalan Jawa pada Hari Fenomena Hujan Meteor Bootid

Dengan peralatan khusus, kadang-kadang mungkin untuk mendeteksi bulan sabit tipis yang menghilang di langit biru pada saat yang tepat dari Bulan Baru.

Karena malam Bulan Baru gelap, sering kali merupakan waktu terbaik untuk melihat benda langit lainnya seperti planet, hujan meteor, dan benda langit dalam seperti gugus bintang, nebula, dan galaksi.

Setengah dari permukaan Bulan selalu diterangi oleh sinar matahari langsung, kecuali saat gerhana bulan ketika Bumi memberikan bayangannya di Bulan.

Baca Juga: 27 Juni 2022 Hari Apa? Tanggal FENOMENA Hujan Meteor Bootid, Hari UMKM Sedunia dan Peristiwa Penting Lainnya

Seberapa banyak cahaya yang dapat kita lihat dari Bumi bervariasi setiap hari, dan kita menyebutnya fase Bulan.

Apa efek dari Bulan Baru atau New Moon?

Efek terbesar antara pasang dan surut adalah sekitar Bulan Baru dan Bulan Purnama.

Selama fase Bulan ini, gaya gravitasi Bulan dan Matahari bergabung untuk mendorong air laut ke arah yang sama.

Pasang surut ini dikenal sebagai pasang surut air laut atau pasang surut raja.

Baca Juga: Doa Hujan Meteor dan Artinya, Ini Bacaaan Doa Saat Terjadinya Fenomena Meteor Bootids 27 Juni 2022

Hubungan Bulan Baru dengan budaya dan kepercayaan?

Bulan memandu dan menjadi sistem penanggalan, terutama tanggal banyak hari raya keagamaan dan budaya di seluruh dunia.

Seperti misalnya saat Bulan Baru Februari menandai awal Tahun Imlek dalam Kalender Cina.

Sekitar sehari setelah konjungsi Bulan Baru, Bulan terlihat kembali dan ini merupakan fenomena alam yang menarik.

Baca Juga: Ada Apa di Tanggal 29 Juni? Deretan Fenomena Alam yang Terjadi di Langit, Ingin Melihatnya? Lakukan Hal ini!

Periode awal, karena hanya bagian tertipis Bulan Sabit yang terlihat, dulu disebut Bulan Baru, sedangkan fase tergelap disebut Bulan Gelap.

Fenomena ini dapat dilihat dan diperkirakan terjadi dalam fase bulan baru. 

Definisi tradisional Bulan Baru ini masih digunakan di beberapa budaya, mendefinisikan awal bulan dalam kalender Islam.

Baca Juga: Hujan Meteor Bootid 27 Juni 2022, Jam Berapa Terjadinya Hujan Meteor? Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Dalam budaya barat, fase bulan membagi bulan lunar menjadi empat fase Bulan utama dan empat fase peralihan.

Bulan Baru adalah fase Bulan primer pertama. Tiga berikutnya adalah Bulan Kuartal Pertama (Half Moon), Bulan Purnama, dan Bulan Kuartal Ketiga (Half Moon).

Selain itu, ada empat fase Bulan menengah; Waxing Crescent Moon, Waxing Gibbous Moon, Waxing Gibbous Moon, dan Waning Crescent Moon.

Baca Juga: Ada Apa Tanggal 27 Juni 2022, Hujan Meteor Bootid itu Fenomena Apa? Terjadi Pukul Berapa dan Wilayah Mana?

Itulah Bulan Baru atau New Moon yang fase nya akan terjadi di tanggal 29 Juni 2022.

Tak hanya itu, pada malam tanggal 29 Juni 2022 ini menurut laman Time and Date juga akan terjadi Micromoon.

Mivromoon adalah saat Bulan Purnama atau Bulan Baru bertepatan dengan apogee, titik orbit Bulan yang terjauh dari Bumi.

Bulan mengorbit Bumi dalam jalur elips, yang berarti satu sisi jalur lebih dekat ke Bumi daripada yang lain.

Baca Juga: Ada Apa di Tanggal 29 Juni? Deretan Fenomena Alam yang Terjadi di Langit, Ingin Melihatnya? Lakukan Hal ini!

Titik orbit Bulan yang paling dekat dengan Bumi disebut perigee, sedangkan titik orbit terjauh dari Bumi disebut apogee.

Jarak rata-rata antara Bumi dan Bulan adalah 382.500 kilometer atau 237.700 mil.

Ketika Bulan Purnama atau Bulan Baru terjadi di sekitar apogee, itu disebut Micromoon, Minimoon atau Apogee Moon.

Baca Juga: 5 Gaya FASHIONABLE Arkana Aidan Misbach! Bisa Nih Jadi Referensi Ibu-ibu di Rumah Dandanin Si Kecil

Seperti malam Bulan Baru lainnya, malam Bulan Baru Mikro adalah saat yang tepat untuk melihat bintang.***

 

Editor: Maria Nofianti

Sumber: Time and Date

Tags

Terkini

Terpopuler