PORTAL PURWOKERTO - Insiden Baby Garden menjadi salah satu kasus paling kejam yang pernah ada di Korea Selatan. Kim Ki Soon adalah pelaku utama yang dimunculkan dalam film dokumenter Netflix In The Name of God A Holy Betrayal.
Kim Ki Soon Baby Garden adalah pemimpin sekte sesat di Korsel yang dikenal juga dengan nama Aga Dongsan. Kim Ki Soon awalnya murid Pendeta Lee Kyo-Bu. Saat pendeta itu di penjara, Kim Ki Soon melanjutkan kepemimpinannya.
Kim Ki Soon menyatakan dirinya Tuhan di sekte Baby Garden dan para pengikutnya menyembahnya. Kim Ki Soon selalu berdandan seperti putri dan menari seperti gadis kecil. Dia percaya bahwa penting untuk melahirkan anak batinnya untuk mengunjungi surga.
Pada saat yang sama, Kim Ki Soon mengadakan upacara di mana seluruh komunitas tampil untuknya. Pada tahun 1982, Kim Ki Soon membuat para pengikutnya percaya bahwa kiamat akan datang. Oleh karena itu, semua pengikutnya bekerja keras untuk mendirikan Baby Garden sendiri.
Pada awalnya, semuanya berjalan dengan baik sampai pengikut Kim Ki Soon menyadari bahwa dia menggunakan mereka untuk kepentingan egois wanita itu. Saat itu, Ki-Soon juga memaksa pengikutnya untuk menipu uang untuknya. Dengan uang tersebut, dia membeli tanah dan barang mewah lainnya.
Lambat laun, orang-orang mengerti bahwa dia secara fisik melecehkan laki-laki muda dan memperlakukan mereka secara berbeda. Sementara Kim Ki Soon membuat para wanita selalu bekerja untuknya seperti budak.
Namun, orang-orang itu percaya bahwa Kim Ki Soon telah memberkati mereka, jadi mereka mematuhi semua perintahnya tanpa ragu. Kim Ki Soon memukuli mereka dan menghukum siapa saja yang menolak untuk mendengarkannya.
Untuk menghindari konsekuensi hukum, dia memaksa kerabat untuk memukuli anggota keluarga mereka. Tapi Kim Ki Soon adalah iblis yang sebenarnya, dan banyak hal terungkap setelah dia secara brutal membunuh seorang anak laki-laki di bawah 10 tahun bernama Choi Nak Gwi.
Apa yang Terjadi Pada Choi Nak Gwi?
Choi Nak Gwi adalah seorang anak laki-laki yang tinggal bersama ibunya, Sun Yeong Re, dan bibinya, Sun Bok Re di Baby Garden Community.
Suatu hari, Kim Ki Soon memperhatikan bahwa Nak Gwi telah menodai dinding dengan kotoran. Hal normal yang akan dilakukan oleh anak seusia itu.
Tapi Kim Ki Soon tidak menganggapnya sebagai anak kecil dan ingin Bok Re mendisiplinkannya karena Yeong Re ada di pasar.
Kim Ki Soon menjelaskan kepada mereka bahwa tindakan Nak Gwi karena kerasukan oleh roh jahat.
Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengganti namanya dari Nak Won menjadi Nak Gwi yang punya arti keledai. Ya, nama asli Choi Nak Gwi adalah Choi Nak Kwon.
Kemudian Kim Ki Soon dan wanita lainnya menanggalkan pakaian Nak Gwi dan mengikatnya di kandang babi. Disitu mereka membuat Nak Gwi kelaparan selama lebih dari seminggu.
Sadisnya, Kim Ki Soon menyuruh pengikutnya memberi makan pada Nak Gwi berupa kotoran manusia dan memukulinya dengan tongkat.
Baca Juga: Deretan Fakta Kim Ki Soon, Ketua Sekte Baby Garden dalam In The Name of God A Holy Betrayal
Anak itu berteriak sampai dia tidak bisa lagi merasakan sakit. Suatu malam, Nak Gwi berhasil meninggalkan kandang babi dan pergi ke ruang makan yang cukup jauh untuk orang dewasa.
Dia meminta makanan karena mereka telah membuatnya kelaparan begitu lama. Alih-alih memberinya sesuatu untuk dimakan, pelayan itu percaya bahwa anak itu dirasuki roh jahat.
Pembantu itu memberi tahu Kim Ki Soon tentang seluruh kejadian itu, dan kali ini dia memukul Nak Gwi sendiri.
Sementara itu, anak laki-laki lain tinggal di kandang babi, menderita hukuman yang sama karena mencoba melarikan diri dari Baby Garden.
Anak laki-laki itu menyaksikan semua kekejaman ini tapi tidak bisa menyelamatkan Nak Gwi. Setelah beberapa hari, anak itu tidak tahan lagi dengan trauma ini dan meninggal.
Kim Ki Soon memberi tahu ibunya bahwa membunuh anaknya adalah pengorbanan terbaik, dan dia meyakinkan Yeong Re bahwa pengorbanan ini akan membawanya ke surga.
Nak Won nama asli Nak Gwi harus menyerahkan hidupnya karena orang mengikuti Kim Ki Soon secara membabi buta, tanpa peduli dengan moralitas.
Saat itu, seluruh komunitas tidak dapat melawan hal di sekitar mereka, yang membuat Kim Ki Soon semakin semena-mena dalam menggunakan kekuatannya.***