Donald Trump Berulah Kembali Setelah Menyebut Covid-19 Sebagai Wabah Cina

17 November 2020, 06:59 WIB
Donald Trump saat tampil di film Home Alone 2. /

PORTAL PURWOKERTO - Presiden Donald Trump kembali membuat suasana Amerika Serikat memanas pada Senin, 16 November 2020, waktu setempat.

Melalui laman Twitter-nya @realDonaldTrump,  meski memuji penemuan vaksin, alih-alih menuliskan virus Covid-19, ia menyebutkan vaksin Moderna dibawah pengawasannya dapat menghabisi wabah Cina.

Baca Juga: Presiden Donald Trump Puji Warp Speed Dalam Penyediaan Vaksin Pfizer

"Satu vaksin lainnya baru saja diumumkan. Kali ini Moderna, 95% efektif. Bagi para 'ahli sejarah', mohon diingat mengenai penemuan ini yang mana akan menghabisi wabah Cina, dan semua dibawah pengawasanku!", tulisnya.

Sejak pemerintahan Presiden Donald Trump, ketegangan antara AS dan Cina sering terjadi. Perang dagang antara keduanya memicu ketidakstabilan ekonomi dunia.

Baca Juga: Hari Ini Presiden Donald Trump Terima Kekalahan dan Akui Joe Biden Menangkan Pilpres AS

Puncak dari ketegangan ini yaitu dilarangnya perusahaan Huawei mendistribusikan produknya di Amerika Serikat. Bahkan perusahaan dari Cina ini masuk ke daftar blacklist Departemen Perdagangan Amerika.

Selain itu, perusahaan AS Google ikut memboikot Huawei. Pembatasan update OS Android disemua ponsel Huawei dilakukan perusahaan raksasa ini. 

Baca Juga: Donald Trump Ngotot Menang Dalam Pilpres AS, Wajar Engga? Kesamaannya Dengan Pilpres Indonesia

Meski pada tahun 2020 Presiden Trump sudah mengakhiri perseteruan ini.

Dengan menuliskan tweet membawa nama Cina untuk menerangkan virus Covid-19, Trump dinilai kembali melakukan aksi rasis.

Tanggapan beragam didapatnya. Terlebih dari rakyat Amerika. Banyak diantara mereka tidak senang dan menganggap hal tersebut memicu pertikaian kembali dengan Cina.

Baca Juga: 130 Anggota Dinas Rahasia Positif Covid-19, Terkena Virus Selama Kampanye Donald Trump

Mereka meminta Trump untuk berhenti melakukan aksi rasisme.

Di masa pemerintahan Joe Biden mendatang, rakyat Amerika dan warga dunia berharap Amerika Serikat dapat lebih tenang agar tidak memicu ketegangan.***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Twitter @realDonaldTrump

Tags

Terkini

Terpopuler