Bertambah, 110 Korban Pembunuhan Sadis di Nigeria, PBB Angkat Bicara

- 30 November 2020, 07:14 WIB
Ilustrasi Nigeria
Ilustrasi Nigeria /Tim Portal Purwokerto/Portal Purwokerto

PORTAL PURWOKERTO – Pembunuhan sadis terhadap para petani di Nigeria yang awalnya berjumlah 43 orang kini bertambah menjadi 110 orang. Lokasi pembantaian ini berada di wilayah timur laut Nigeria dimana Boko Haram sering melakukan aksi kekerasannya.

Hal ini ditegaskan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu, 29 November 2020, seperti yang dikutip Portal Purwokerto dari Al Jazeera.  Bahwa sebelumnya, ada 43 petani dibunuh dengan kejam yang bertambah menjadi 70 orang tewas pada insiden tersebut.

Namun, data PBB menyatakan hingga hari ini terkonfirmasi 110 orang tewas karena serangan brutal sekelompok orang bersenjata di desa Koshobe dan komunitas pedesaan lainnya di daerah pemerintah lokal Jere dekat Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno, Nigeria. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu, 29 November 2020, lalu.

Baca Juga: Boko Haram Dilaporkan Membunuh 43 Petani di Nigeria Setelah Bulan Lalu Membunuh 22 Petani

"Pria bersenjata dengan sepeda motor memimpin serangan brutal terhadap pria dan wanita sipil yang sedang memanen ladang mereka," kata Edward Kallon, koordinator kemanusiaan PBB di Nigeria, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu yang dilansir Portal Purwokerto dari Al Jazeera.

Kallon melanjutkan bahwa insiden Sabtu di Nigeria ini merupakan serangan langsung paling kejam terhadap warga sipil tak berdosa tahun ini.

“Saya menyerukan agar pelaku tindakan keji dan tidak masuk akal ini dibawa ke pengadilan, ”lanjutnya.

Baca Juga: Reaksi Presiden Nigeria Terhadap Pembunuhan 43 Petani Oleh Boko Haram

Meski sampai saat ini belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu secara resmi, tetapi kelompok bersenjata Boko Haram dan faksi sempalannya, Negara Islam di Provinsi Afrika Barat (ISWAP), telah melakukan serangkaian serangan mematikan di daerah itu dalam beberapa tahun terakhir, seperti yang dikutip dari Al Jazeera.

Halaman:

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x