Di tengah kritik dari berbagai kalangan di dalam dan luar negeri, Rusia menyatakan Sputnik V aman digunakan dan mampu menghasilkan antibodi yang diperlukan dalam melindungi manusia dari virus corona.
Tak lama setelah persetujuan itu keluar, negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu mulai memberikan vaksin pada orang-orang yang berisiko
tinggi. Pada saat yang sama, Rusia meluncurkan uji coba tahap akhir secara luas di ibukotanya, Moskow.
Di kawasan Timur Tengah, Bahrain, Arab Saudi, dan Israel menjadi negara-negara pertama yang memulai vaksinasi massal, masing-masing pada 16 Desember, 17 Desember, dan 20 Desember. Semuanya juga menggunakan Pfizer.***