PORTAL PURWOKERTO - Tiga kontestan Miss Universe 2020 berhasil memanfaatkan ajang Miss Universe untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah sosial seperti rasisme, ketidakadilan, dan diskriminasi saat kompetisi kostum nasional pada Jumat waktu Manila.
Miss Myanmar, Thuzar Wint Lwin membawa sebuah spanduk ke atas panggung berisi permohonan doa di tengah kekacauan politik yang terjadi di negaranya.
Diumumkan bahwa pakaiannya adalah pengganti dari kostum aslinya yang hilang dalam pengiriman ke lokasi ajang Miss Universe 2020 di Manila.
Baca Juga: 4 Kecerdasan Miss Claire, Anak Shandy Aulia yang Sering Dinyinyirin Warganet
Lola de los Santos dari Uruguay membawa pesan yang menentang kebencian, kekerasan, penolakan, dan diskriminasi, yang dicetak di atas rok berwarna pelangi untuk menghormati komunitas LGBT.
Bernadette Belle Ong, Miss Singapura mengenakan sebuah kostum yang dicat dan bertuliskan “Stop Asian Hate”.
Pesan “Stop Asian Hate" menjadi perhatian internasional setelah meningkatnya jumlah serangan terhadap orang Asia dan Asia-Amerika yang terjadi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Artis Israel Gal Gadot Trending di Twitter, Gegara Ingin Bangsanya Damai, Warganet: Playing Victim
Kostum kontestan kelahiran Filipina ini dirancang oleh Arwin Meriales asal Filipina dan selesai hanya dalam dua hari.