PORTAL PURWOKERTO - Menurut keterangan dari seorang pejabat senior Hamas yang dikutip dari Wall Street Journal, kelompok militan Palestina, Hamas telah mendapatkan lonjakan sumbangan Bitcoin sejak pecahnya konflik bersenjata dengan Israel bulan lalu.
Pasar cryptocurrency jelas memungkinkan bagi Hamas, yang menguasai Jalur Gaza dan dianggap sebagai kelompok teroris oleh AS, Inggris, dan lainnya, untuk menghindari sanksi internasional.
Pejabat Hamas menjelaskan kepastian adanya lonjakan sumbangan dalam Bitcoin dan sebagian dana tersebut akan digunakan untuk tujuan militer dan membela hak-hak dasar Palestina.
Hamas telah dikunci dari sistem keuangan global, mengingat bahwa mereka telah mendapat predikat sebagai organisasi teroris oleh banyak kekuatan dunia.
Dengan adanya pencekalan secara global, Hamas beralih ke sumber pendanaan yang lebih inventif seperti sumbangan dalam aset crypto.
Pejabat Hamas yang tidak mau disebutkan namanya tersebut tidak menyatakan secara pasti berapa banyak Bitcoin yang telah diterima kelompok itu, namun mereka menjelaskan bahwa proporsinya lebih dari keseluruhan pendapatan untuk tumbuh.
Baca Juga: DOGE Resmi Listing di Coinbase, Harga Doge Hari Ini Masih Naik
Hal ini juga bukan pertama kalinya bagi Hamas yang beralih ke Bitcoin untuk mendapatkan dana. Pada 2019, Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas meluncurkan panggilan daring untuk donasi Bitcoin.