PORTAL PURWOKERTO - Kekerasan seksual dalam video viral tiktok botol terhadap seorang wanita Banglades berusia 22 tahun, bukan kasus pertama.
Kekejaman yang dipertontonkan melalui video viral tiktok botol terhadap wanita Bangladesh oleh Rifatul Islam Ridoy (26), yang dikenal sebagai Ridoy Babo di TikTok, juga dialami sejumlah gadis berusia 15 tahun.
Sebut dengan nama Saima, bersama dengan empat gadis lain dijadikan pekerja seks di India kisahnya mirip dengan kekerasan seksual dalam video viral Tiktok botol.
Seperti umumnya para gadis muda menjalani kehidupan remaja umumnya, dengan membuat video di aplikasi seluler populer Tik Tok.
Perkenalan beberapa gadis muda dengan Ridoy Babo melalui videa viral TikTok. Dia menjanjikan pekerjaan dengan gaji tinggi di kota Bengaluru, India Selatan.
Sebelum dia diperdagangkan ke India dengan janji pekerjaan yang lebih baik.
Baca Juga: Video Botol Bangladesh Viral Menjadi Akhir Kisah Biadab Ridoy Babo, Hukuman Berat Telah Menantinya
Saima, yang dulu bekerja di sebuah pusat perbelanjaan di Bangladesh, berharap mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di India.
Saima bersama empat rekannya diselundupkan melalui perbatasan Satkhira oleh Ridoy Babo di TikTok,.
Namun, setelah pergi ke Bangalaru Saima dan remaja muda lainnya, diperdagangkan dan dipaksa menjadi budak seks di India.
Karena mereka menolak untuk menjadi bagian dari perdagangan. Penolakan berujung penyiksaan anggota geng.
Mereka menyiksa dan memaksa mereka menjadi pekerja seks. Para gadis dikirim kepada klien yang membutuhkan layanan seks.
Setelah satu setengah bulan, tiga dari mereka berhasil melarikan diri dari negara bagian India.
Seorang kerabat Saima, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada The Daily Star bahwa Saima dan keempat gadis itu ditahan di sebuah rumah kontrakan di Bengaluru
Dua gadis yang pergi bersamanya, melarikan diri dari rumah terlebih dahulu dan menunggunya di dekat perbatasan.
Setelah dua hari, Saima juga dapat melarikan diri dari Bengaluru.
"Kami mengirim uang kepada orang yang membantu di perbatasan dan mengantar gadis gadis itu dan Saima agar bisa kembali ke Dhaka," kata kerabat Saima.
Dia mengatakan lembaga penegak hukum menjemput Saima di Hatirjheel pada Kamis malam, mengintrogasinya dan membebaskannya keesokan harinya.
Kepolisian Bangladesh dan India bekerja sama untuk membongkar kasus trafficking gadis remaja Bangladesh di Belangalaru.
Md Shahidullah, wakil komisaris Polisi Metropolitan Dhaka (Divisi Tejgaon), pada konferensi pers di kantornya kemarin di kutip dari The Daily Mail.
Setelah klip video seorang wanita berusia 22 tahun yang disiksa dan diserang secara seksual menjadi viral di media sosial, polisi India pada hari Kamis menangkap Ridoy Babo, bersama dengan lima warga Bangladesh lainnya dari Bengaluru.
Polisi sedang menyelidiki mereka yang terlibat dalam kejahatan itu dan berusaha membawa kembali mereka yang ditangkap di India.
“Semua tahanan Bangladesh pergi ke India secara ilegal, kata Tejgaon DC.
Polisi menemukan grup Facebook yang dikelola oleh raket ini.'RACKET TARGET TIKTOKER WANITA'
Racket adalah geng transnasional, yang melibatkan beberapa orang Bangladesh, telah memperdagangkan gadis-gadis muda menggunakan Tiktok dan memaksa mereka menjadi pekerja seks di India.
"Raket ini membawa gadis-gadis ke India melalui cara ilegal. Tempat utama raket ini adalah di Anandapura Bengaluru,” kata pejabat tersebut.
Anggota geng memeras para korban, mengancam akan mengirimkan foto dan video kepada keluarga mereka atau memberikannya di media sosial, jika para korban mencoba melarikan diri.
“Selama mereka tinggal di India, para korban disiksa, diserang secara seksual dan kemudian difoto dan direkam oleh pelakunya. Mereka kemudian dipaksa berhubungan seks,” kata Tejgaon DC.
Polisi Tejgaon juga telah menginterogasi beberapa korban.
Perkenalan mereka bermula dari ketika anak perempuan dan laki-laki muda membuat video di TikTok, mereka saling berkenalan dan bergabung dengan grup Facebook.
Seorang admin grup Facebook adalah pelindung utama dari raket perdagangan manusia, kata polisi.
"Sekitar 700-800 pengguna Tik Tok mengambil bagian dalam pesta biliar tahun lalu di sebuah resor di pinggiran kota Dhaka, yang diselenggarakan oleh Ridoy Babo," kata pejabat itu.
Polisi juga menemukan video promosi pesta biliar di mana setidaknya 10 pengguna Tik Tok wanita muda mengundang pengguna lain untuk bergabung dengan pesta pada pertengahan September tahun lalu.
Polisi mengatakan anggota geng kemudian menargetkan beberapa pengguna Tik Tok wanita dan kemudian memperdagangkan mereka ke India.
Baca Juga: Update Video Viral Supervisor Acungkan Parang ke Karyawan Gegara Minta Pulang Lebih Awal
Dengan alasan menyediakan pekerjaan bergaji tinggi di pusat perbelanjaan dan salon kecantikan.
Siswa sekolah dan mahasiswa, dan terkadang ibu rumah tangga muda menjadi target mereka.
Polisi mengatakan Ridoy Babo mengoordinasikan jaringan perdagangan internasional.
Ridoy memiliki lebih dari 71.000 pengikut di akun TikTok-nya, di mana ia mengunggah 696 video.
Anggota geng, semuanya berusia antara 20 dan 25 tahun, telah memperdagangkan beberapa wanita lain sebelumnya.
Polisi mengatakan ada lebih banyak orang yang terlibat dalam persekongkolan dan mereka berusaha menangkap pelaku utama.
Sementara itu, polisi menahan empat "rekan" Ridoy untuk diinterogasi.
"Beberapa penjahat dari wilayah barat daya Bangladesh dan beberapa negara bagian India terlibat dalam geng tersebut. Jaringannya meluas ke Dubai, UEA, dan beberapa negara lain di Timur Tengah," kata DC.***