Network
PORTAL PURWOKERTO - Pencarian kapal selam wisata Titanic yang hilang sejak Minggu, 18 Juni 2023 akhirnya menemukan titik terang. Sebelumnya, 60 jam telah berlalu sejak kapal selam yang dinamakan Titan itu menuju tempat reruntuhan puing kapal Titanic yang melegenda.
Perusahaan OceanGate mengadakan tour dan ekspedisi untuk melihat bangkai kapal Titanic yang tenggelam tahun 1912 lampau atau lebih dari satu abad lalu. Perusahaan ini memiliki kapal selam yang dinamakan Titan. Kapal selam berawak kelas Cyclops ini dirancang untuk membawa lima orang ke kedalaman 4.000 meter (13.123 kaki).
Bangkai kapal Titanic ini sendiri diperkirakan berada di kedalaman 3.784 meter di bawah permukaan laut. Kapal selam Titan selain dipergunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan seperti survei, penelitian dan pengumpulan data, produksi film dan media, serta pengujian perangkat keras dan perangkat lunak di laut dalam, ternyata juga dioperasikan sebagai kapal wisata untuk melihat bangkai kapal yang karam.
Baca Juga: OCEANGATE dan Kapal Selam Wisata Titanic Tenggelam, Disebut Bawa Penumpang Milyader
Salah satu bangkai kapal karam yang paling populer adalah bangkai kapal Titanic. Untuk mengikuti perjalanan menuju Titanic, penumpang dikenakan biaya sekitar Rp3,75 miliar. Dalam penyelaman terakhir ini, Titan membawa serta miliader asal Inggris Hamish Harding dan juga sepasang ayah dan anak warga negara Inggris yang merupakan keturunan salah satu keluarga terkaya di Pakistan, Shahzada Dawood dan Suleman Dawood.
Dalam kabar terakhir yang dikutip Portal Purwokerto dari The Guardian Inggris, pesawat Kanada telah mendeteksi adanya suara yang berasal dari bawah air di area pencarian untuk kapal selam Titan yang hilang. Suara yang berupa dentuman tersebut terdengan dalam interval 30 menit dan dilaporkan oleh kru yang mencari kapal selam.
"Menurut kami, suara tersebut biasanya merupakan tanda-tanda kehidupan," ujar The Explorer Club, sebuah klub penjelajah yg pernah didirikan oleh Hamish Harding, yang ikut mencoba mencari kapal selam Titan. Pesawat pencari yang memiliki kemampuan deteksi bawah air juga melaporkan adanya “suara menggedor(berdentum)” setiap 30 menit selama berjam-jam.
