Network
PORTAL PURWOKERTO - Memasuki Ramadhan 2024, American Muslims for Palestine (AMP) telah mengidentifikasi sejumlah produk kurma Israel yang harus dihindari sebagai bentuk dukungan atau pro terhadap kemerdekaan Palestina. Apakah Date Crown dan First Date Kurma termasuk diantaranya.
Dilansir dari palestinecampaign.org, AMP mendorong komunitas Muslim untuk tidak membeli produk kurma yang memiliki label Israel. "Made in Israel", "Made in the West Bank", atau "Made in the Jordan Valley. Biokot diserukan selama Ramadhan 2024 dipekirakan kebutuhan kurma dunia meningkat.
“Selama bulan Ramadan ini, janganlah memutuskan berbuka puasa dengan kurma Israel. Tunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina. Serangan genosida Israel terhadap warga,” kata AMP.
Baca Juga: CEK Merk Kurma Israel, Jangan Sampai Terkecoh!
Seruan boikot produk kurma Israel, karena banyak orang belum menyadari bahwa Israel adalah salah satu penghasil dan pengekspor kurma kering segar terbesar di dunia.
Laporan dari Al Jazeera menyebutkan jika berdasarkan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 2017, Israel mampu memproduksi sebanyak 136.956 ton kurma dengan nilai ekspor mencapai USD181,2 juta.
Israel terkenal sebagai produsen terbesar kurma jenis Medjool di dunia, dengan nilai ekspornya mencapai hampir Rp5 triliun, menurut laporan dari Food and Agriculture Organization (FAO).
Namun, popularitas kurma Israel seringkali disertai dengan kontroversi, terutama selama bulan Ramadhan, ketika seruan untuk memboikot produk Israel mengemuka sebagai tanggapan terhadap tindakan negara tersebut terhadap Palestina.
Seruan boikot juga menggema di Indonesia dengan jumlah muslim dan jumlah penduduk terbesar di dunia. Netizen Indonesia pertama.
