PORTAL PURWOKERTO- Prancis terus menerus menekan Imigran Muslim pasca terbunuhnya Samuel Patty, ketika guru sekolah yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW di sekolah.
Negara tersebut terus mempertahankan kebijakan karikatur Nabi Muhammad SAW di sekolah,meski sudah banyak nyawa melayang.
Upaya persekusi negara tersebut terhadap penganut Islam disampaikan Menteri luar Prancis Gerald Darmanin. dengan tegas menyebut penolakan terhadap karikatur di sekolah sebagai kejahatan yang dapat dituntut di pengadilan.
Baca Juga: PSBB Transisi Jakarta Diperpanjang Anies, Ganjil-Genap Ditiadakan
Karikatur di sekolah menurut Menteri luar Prancis Gerald Darmanin. adalah bagian dari kebebasan berpendapat.
Pemerintahan dibawah Presiden Emmanuel Macron dengan dalih kebesan berpendapat mengultimatum akan mendeportasi imigran Islam jika terus menyoal karikatur nabi di disekolah.
"Penolakan terhadap kebijakan dianggap sebagai kriminal. Hukumannya bagi imigran Muslim adalah dengan deportasi," kata Darmanin.
Baca Juga: Angka Kasus Positif di Jakarta Meningkat, Anies Perpanjang PSBB Transisi Selama 14 Hari
Negara tersebut menyebut penolakan terhadap karikatur sebagai bentuk pelanggaran kriminal, dan akan digugat ke pengadilan, Pengadilan nanti yang akan mendeportasi pelaku kriminal yang memprotes kebijakan dengan dalih kekebasan bereskpresi.
.“Keluarga muslim di deportasi atas keputusan pengadilan,” kata Gerald Darmanin dikutip Portal Purwokerto dari Daily Sabah, Senin 23 November 2020.