Hindari Penyimpangan, Mensos Risma Manfaatkan Penyaluran Elektronik Gantikan BLT Tunai

25 Desember 2020, 10:44 WIB
Mensos Risma, 2021 bantuan langsung tunai Tidak dilanjutkan n /setkab.go.id

PORTAL PURWOKERTO - Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma bakal merubah semua sistem penyaluran bantuan pada 2021,  untuk meminimalisasi penyimpangan bantuan untuk warga terdampak Covid 19.

Risma akan  memanfaatkan teknologi informasi, atau penyaluran elektronik  dalam menyalurkan semua  program bantuan pada Kementrian Sosial yang dipimpinnya saat ini.

Risma juga memastikan tidak akan ada bantuan tunai. Dengan menggunakan elektronik,  tunai akan dihapus diganti dengan bantuan non tunai untuk warga yang terdampak pandemi COVID 19.

Baca Juga: Kemenag Minta Alokasi Dalam Seleksi 1,2 Juta PPPK Kemendikbud Pada Tahun 2021 Mendatang

Penyaluran elektronik mengantisipasi  penyelewengan dalam bantuan sosial.Risma juga memastikan penyaluran bantuan tidak akan melibatkan pihak ketiga.

"Kita tidak akan ada bantuan kas, jadi bantuan langsung kita akan hapus semua transaksi online, jadi tidak perlu ketemu dengan siapapun dan uang itu akan dikelola dengan transparan. Kami menggunakan Teknologi dan Informasi sehingga bisa dilihat siapapun," ungkap Risma dikutip dari PikiranRakyat.com “Jadi Menteri Sosial, Risma Bakal Hapus Semua Bantuan Tunai, Ini Gantinya”, Jumat 25 Desember 2020.

Hal tersebut disampaikan Risma usai serah terima jabatan dari Plt Menteri Sosial, Muhadjir Effendy kepada dirinya di Kementerian Sosial, di Jakarta.

Baca Juga: Siapkan Diri! Kemendikbud Buka Seleksi 1,2 Juta PPPK di Tahun 2021, Kemenag Berharap Dapat Alokasi

Kini Kemensos  sedang  membenahi masalah pendataan , Risma menjanjikan hal itu tidak akan membutuhkan waktu yang lama kalau tidak ada input data yang baru.

"Kalau pengalaman saya membetulkan data asal tidak ada inputan baru itu cepat sekali," ujarnya.

Risma juga akan menggandeng pihak ketiga yakni Perguruan Tinggi sebagai evaluator dalam mempermudah kebijakan-kebijakan yang akan diambil selama dirinya menjabat sebagai Menteri Sosial.

Baca Juga: Simak Cara Pencairan Dana BSU Kemenag Rp1,8 Juta di SIMPATIKA Kemenag, Masuk Tahapan Selanjutnya

"Sebetulnya belum tahu krusialnya tapi dengan sistem teknologi dan informasi asal inputnya masuk itu cepat sekali. Contoh berapa yang meninggal dengan TI itu langsung gugur kemudian berapa yang masuk, permasalahannya berapa yang masuk," tutur Risma, Mantan Walikota Surabaya it

Kita akan kerjasama dengan Perguruan Tinggi untuk mengecek itu, kami bukan tidak percaya tapi perlu ada pengawasan," ungkapnya.

Mantan Walikota Surabaya itu sangat percaya diri, semua data-data bisa disinkronkan dengan data kependudukan.

Baca Juga: Hari Ini Dita Karang Secret Number Ulang Tahun, Kado Spesial Jadi Finalis Asian Sweetheart 2020

Namun semua itu bisa lebih cepat bila daerah juga bisa cepat melakukan pembaruan data.

Makanya kita kebut, sebetulnya dengan program dengan elektronik kita akseskan dengan kependudukan itu mereka akte kematian, data kematian. Data itu bisa sinkron. Seringkali mereka pindah kalau bisa updating data di daerah lebih cepat maka kami bisa lebih cepat," ungkap Risma.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler