Innalillahi wa inna ilaihi raji'un, Sahabat Gus Dur Habib Ja'far al Kaff Berpulang

2 Januari 2021, 16:45 WIB
Habib Ja'far bin Muhammad Al Kaff /Instagram@kiai_ku

 

PORTAL PURWOKERTO - Tepat 1 Januari 2021, Habib Ja'far Alkaff telah kembali ke haribaan-Nya. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.

Ulama kharismatik asal Kudus, Habib Ja'far al Kaff wafat di Samarinda Kalimantan Timur pada Jumat 1 Desember 2021.

Habib Ja'far adalah sahabat Gus Dur, meninggalkan Habib hanya beda beda satu hari. Gus Dur wafat 30 Desember, Habib Ja'far 1 Januari.

Ulama yang dikenal sebagai wali yang memiliki maqom majdub. Tingkah lakunya yang kadang nyleneh (jadzab) membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Polisi Tembak Anak dan Istri di Depok, Aiptu Slamet Kemudian Bunuh Diri dengan Pistol yang Sama

Salah satu hal aneh yang pernah dilakukan Habib Ja'far adalah membuang uang ratusan juta rupiah ke lautan.

Kebiasaah nyleneh ini dirasakan Gubernur Jawa Tengah Ganjarr Pranowo,  dia memiliki banyak pengalaman nyleneh dengan Habib Ja’far.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Habib Ja'far.

Banyak sekali kenangan Ganjar bersama ulama yang dikenal sebagai wali yang memiliki maqom majdub. Tingkah lakunya yang kadang nyleneh (jadzab) membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.

"Beliau itu sering mengatakan pada saya, pak Gub saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 02.00 dinihari. Saya tanya, lha buat apa bib, beliau jawab ya biar aman saja," kenang Ganjar.

Baca Juga: Sebelas Gempa Bumi Paling Merusak di Indonesia Sepanjang 2020, BMKG: Dampak Terparah di Sukabumi 

Habib Ja'far penuh dengan simbol-simbol. Sering Ganjar makan bersama Habib Ja'far bersama jajaran Forkompimda, dan mendapat perilaku nyleneh Habib Ja'far yang penuh misteri

"Jadi kalau lagi makan bersama, misalnya makan ayam, beliau itu selalu memotong bagian-bagian tertentu. Misalnya kepala, sayap, ceker dan dibagi-bagi pada kami. Beliau memberikan bagian itu sambil bilang, ini buat kamu kepala supaya bisa berpikir, kamu sayap biar bisa terbang kemana-mana, nah kamu ceker supaya bisa eker-eker rejeki. Saat itu saya dapat bagian sayap, entah apa maksudnya," ucapnya.

 Begitu pula saat makan buah-buahan. Ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya. Ia meminta Ganjar untuk memakan buah jeruk yang ada.

 Baca Juga: Gempa Dasyat Pertama di 2021, Magnitude 5.0 Guncang Sumba Tidak Berpotensi Tsunami

"Ojo anggur, mengko ndak nganggur (jangan anggur, nanti jadi pengangguran). Jeruk saja, iki artine rejekine dikeruk (rejekinya banyak)," katanya.

Ganjar juga mengatakan pernah sowan ke Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau. Saat itu, Habib memintanya menaburkan kacang hijau itu di halaman rumah Ganjar.

"Saya sampai sekarang tidak mengerti maksud kacang hijau itu apa. Ya, beliau memang penuh simbol-simbol. Namun dibalik sifatnya yang mungkin orang melihat nyleneh, seperti anak kecil, namun beliau memiliki karomah luar biasa. Itulah kenapa banyak sekali masyarakat sampai pejabat yang ingin sowan dengan beliau," terangnya.

 Masyarakat Jawa Tengah lanjut Ganjar pasti merasakan kehilangan dengan wafatnya Habib Ja'far. Meski begitu, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi.

 Baca Juga: Sedang Diet? Selain Cabai dan Kopi, Makanan Berikut Ini Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

"Harapannya karena masih pandemi, sedikit saja masyarakat yang takziah. Mari kita doakan beliau dari rumah masing-masing saja, agar tidak menimbulkan kerumunan.

Saya juga minta Pemkab Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan," pungkasnya.***

Editor: Eviyanti

Tags

Terkini

Terpopuler