KAI Akan Ganti Rapid Test dengan Tes GeNose, Penumpang Diwajibkan Puasa Sebelum Tes

30 Januari 2021, 20:11 WIB
GeNose C19 merupakan alat deteksi Covid-19 berbasis embusan napas karya tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM). /Antara Foto/M Risyal Hidayat/

PORTAL PURWOKERTO – Mulai 5 Februari mendatang, KAI akan menyediakan GeNose sebagai alat deteksi COVID-19. Datangnya alat ini diharapkan mampu menggantikan rapid test yang selama ini menjadi syarat bagi para penumpang kereta api jarak jauh.

GeNose merupakan alat yang dapat mendeteksi virus corona melalui hembusan napas yang tersimpan di kantong udara. Kantong udara yang berisi hembusan napas tersebut kemudian dihubungkan ke alat GeNose.

Alat buatan UGM ini telah didukung oleh artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Canggihnya, GeNose dapat mendeteksi virus corona dalam waktu 50 detik dengan tingkat akurasi di atas 90%.

Baca Juga: Waduh! Warga Heboh Berkerumun Menonton Syuting Sinetron Ikatan Cinta, Polisi Turun Tangan Membubarkan

GeNose rencananya akan diuij coba mulai 5 Februrari 2021 di Stasiun Senen, Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta.

"Ini langkah yang bagus dari Kereta Api (KAI). Mereka memberikan suatu kemudahan dan kemurahan dan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Budi menjelaskan bahwa calon penumpang diwajibkan untuk puasa makan dan minum selama satu jam sebelum melakukan tes GeNose.

Baca Juga: Capaian Vaksin Tertinggi Nomor 3 Se-Indonesia, Kasus COVID-19 di Cilacap Makin Menanjak

"Saya pikir itu satu hal yang mudah, puasa 12 jam saja bisa, masa puasa 1 jam saja tidak," tutur Budi.

Imbauan puasa ini dilakukan berdasarkan hasil kesepakatan bersama antara Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Fungsi dari puasa tersebut adalah supaya deteksi virus corona bisa lebih maksimal.

Tak hanya puasa makan dan minum, calon penumpang kereta api juga dianjurkan untuk tidak merokok satu jam sebelum melakukan tes GeNose.

Baca Juga: Update Covid-19 Cilacap, Kamis 28 Januari 2021, Alhamdulilah 228 Pasien Sembuh, Hanya Dayeuhluhur Nihil Kasus

Kehadiran GeNose sebagai alat deteksi virus corona ini diharapkan dapat menggantikan tes rapid dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi, mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasilnya relatif lebih singkat.***

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler