PORTAL PURWOKERTO - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo blak blakan mengatakan siapa bakal calon penggantinya kelak.
"Usia itu tidak berpengaruh. Tidak harus muda, jadi bukan hanya Solo atau Kendal. Banyumas juga bagus secara pengalaman," ujar Ganjar Pranowo dalam acara Talkshow 'Klarifikasi' Forum Pimred pada Senin 30 Agustus 2021.
Lebih lanjut, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa bakal calon yang bisa menggantikan dirinya sangat banyak.
Baca Juga: Syarat Masuk Mall Wajib Vaksin, Ganjar Pranowo Protes: Itu Tidak Adil
"Ada banyak sekali yang bagus, banyak sekali. Tentu yang paling penting mereka harus dekat dengan rakyat. Selalu siap saat rakyat membutuhkan," ujar Ganjar.
Terkait survei yang menunjukkan nama Ganjar Pranowo dalam bursa capres, Ganjar Pranowo merasa malu.
"Rasanya saya malu, kalau hal seperti copras capres ini dibahas. Kita aja di masa pandemi masih banyak hal hal yang dibenahi. Ada anggaran bansos yang bocor ini itu," kata dia.
Baca Juga: Covid Rangers dari Rembang, Pasukan Relawan Para Penyintas yang Membuat Ganjar Pranowo Penasaran
Ganjar juga mengaku cukup bingung saat ada yang melakukan deklarasi di beberapa daerah.
"Apalagi kalau ada yang deklarasi di beberapa tempat, kui ki sopo (itu tuh siapa? red). Mau memperingatkan juga bingung," ujar dia.
Suami dari Atiqoh ini mengatakan jika ia membahas isu capres kurang etis di saat ini.
Baca Juga: Mirip Jokowi, Bambang Seknas Jokowi Jateng, Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024
"Ga boleh ge er. Cuma masuk survey aja kok, saya gak boleh ge er. Malah yang ada malu. Kalau di PDI Perjuangan, semua ditentukan oleh pimpinan umum. Semua boleh, siapapun bisa menjadi capres," ujar Ganjar Pranowo.
Ganjar menegaskan salah satu hal yang penting saat ini adalah fokus dalam pembangunan masyarakat.
"Fokus dulu yang ada di depan kita, benahi dulu yang ada. Jadi tidak etis rasanya kalau yang dibahas copras capres lagi," kata dia.
Keputusan sudah disiapkan oleh partai dengan mekanisme, agar tidak berebut. Kita juga sudah diberikan surat edaran.
"Kalau sebagai kader, semua keputusan dan mekanisme berada di tangan Ketua Umum," kata Ganjar Pranowo.***