PORTAL PURWOKERTO - Dana ACT dari mana? Warganet mulai resah dan mempertanyakan yayasan yang bergerak di bidang sosial ini.
Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) merupakan salah satu yayasan sosial yang cukup populer di Indonesia.
Yayasan ACT berdiri sejak tahun 2005 dan rutin mempublikasikan laporan keuangannya di laman act.id.
Dikutip dari laporan keuangan CT, donasi yang didapatkan tidak seluruhnya dari masyarakat dan publik.
Baca Juga: Biodata dan Profil Ahyudin Lengkap Umur, Pendiri ACT Sekaligus Presiden Aksi Cepat Tanggap
Ada donasi yang berasal dari donatur, namun adapula yang berasal dari lembaga atau CSR dari perusahaan.
Dikutip dari laporan keuangan tahun 2020 ACT, donasi yang terkumpul mencapai Rp519,35 miliar.
Dana tersebut didapat dari 348.000 donatur yang paling besar diperoleh dari publik mencapai 60,1%.
Sedangkan 16,7% dari korporat dan lain-lain serta telah disalurkan dalam 1.267.925 transaksi.
Organisasi filantropi ini mengklaim jika lembaga tidak memiliki hari libur.
Baca Juga: Izin ACT Dicabut Kemensos, Potongan Donasi untuk Operasional Yayasan Lebihi Batas Maksimal
Sementara itu laman instagram ACT di @Actforhumanity mulai ramai komentar dari para warganet.
Banyak yang bersimpati dan melayangkan tagar #kamipercayaACT, namun tak sedikit juga yang mengaku prihatin.
Diantara warganet yang berkomentar tersebut salah satunya adalah donatur yang melayangkan protes.
"Ke depannya donatur jangan ditelpon seakan-akan lagi ditagih utang. Sangat mengganggu semua telpon-telpon itu," ujar salah satu warganet @w*****.
Baca Juga: Bongkar Sumber Dana Jaringan Teroris JI, Argo:Dari Kotak Amal-Yayasan Hingga Potong Uang Amal Baznas
Komentar inipun sudah mendapatkan balasan dari Yayasan Aksi Cepat Tanggap.
"Mohon maaf atas ketidaknyamannya jika kakak tidak berkenan, kakak boleh meminta kepada tim kami untuk tidak dihubungi melalui telp/ WA/ email," ujar tim ACT.
"loh kok gitu ya? Yg nama nya donasi itu hrs ikhlas.. kok kyk kejar target. Please ya @actforhumanity saya jd gak percaya lagi ni, sejak dengar berita2 nya. Inget akhirat," ujar @mr****.
"saya di telpon terus menerus dan di wa terus menerus sampai saya transfer baru berenti di telpon di wa sumpah sangat mengganggu sebenarnya,tapi untuk menjaga kesopanan dan prasaan saya mempersilahkan untuk berbicara, padahal saya ber donasi nilainya berapapun itu karna kagi ada rejeki aja, bukan di jadiin sahabat ACT dan menjadi donatur tetap," kata @sa****.
Sementara itu, Kemensos sudah menyatakan telah mencabut izin ACT karena telah memotong donasi melebihi aturan yang ditetapkan.***