PORTAL PURWOKERTO – Simak alasan mengapa Pulau Bali tak masuk ke dalam deretan Provinsi yang menggelar Operasi Zebra 2022.
Operasi Zebra 2022 telah resmi dibuka oleh Polri pada tanggal 3 sampai 16 Oktober 2022 secara serentak di 33 provinsi Indonesia.
Operasi Zebra 2022 kali ini mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kasmseltibcarlantas) yang Presisi.”
Baca Juga: Operasi Zebra Oktober 2022 Digelar 14 Hari, Kakorlantas Kerahkan 23 Ribu Personel
Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi menjelaskan, bahwa pelaksanaan Operasi Zebra 2022 hanya pada 33 Provinsi dikarenakan Polda Bali masih melaksanakan kesiapan perhelatan G-20.
“Pelibatan seluruh Polda yang tercatat minus Polda Bali, jadi hanya 33 Polda yang melaksanakan Operasi Zebra,” jelas Irjen Firman.
“Karena Polda Bali sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan pengamanan rangkaian G-20 yang puncaknya nanti akan terlaksana pada bulan November,” sambungnya.
Ia juga mengatakan penindakan pelanggaran tidak hanya dilakukan dengan cara tilang manual atau elektronik (ETLE) tetapi petugas juga dapat melakukan imbauan atau peringatan.
Baca Juga: Operasi Zebra 2022 Mulai Jam Berapa Sampai Jam Berapa? Ini Sasaran Pelanggaran yang Bakal Ditilang
Dijelaskan, tujuan Operasi Zebra 2022 ini adalah untuk menurunkan jumlah pelanggaran lalu lintas dan fatalitas korban laka lantas serta meningkatkan disiplin para pemakai jalan.
Irjen Firman juga berharap bahwa kesadaran masyarakat dalam berlalulintas akan meningkat, bukan bertujuan pada berapa banyak polri yang mampu memberikan hukuman/ menilang pelanggar pada Operasi Zebra 2022.
Menurutnya, beberapa potensi pelanggaran para pengendara lalu lintas di antaranya yakni penggunaan kendaraan oleh anak di bawah umur, penggunaan gagdet saat berkendara dan lain sebagainya.
Demikian alasan mengapa Pulau Bali tak masuk ke dalam deretan Provinsi yang menggelar Operasi Zebra 2022.***