Mengapa Hari Pendidikan Nasional Diperingati Tanggal 2 Mei, Ini Sejarah Singkat Hari Pendidikan Nasional Kita

3 Mei 2023, 20:03 WIB
Mengapa Hari Pendidikan Nasional Diperingati Tanggal 2 Mei /// Tangkap Layar ditpsd.kemdikbud.go.id/ Direktorat Sekolah Dasar

PORTAL PURWOKERTO - Mengapa Hari Pendidikan Nasional diperingati tanggal 2 Mei. Inilah sejarah Hari Pendidikan Nasional serta kiprah Ki Hajar Dewantara sebagai bapak Pendidikan Indonesia

Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya di Indonesia, karena tanggal tersebut memiliki makna sejarah yang penting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

Mengapa Hari Pendidikan Nasional diperingati tanggal 2 Mei, tahukah kamu bahwa tanggal 2 Mei adalah hari lahir Ki hajar Dewantara.  
Kemudian  pada 2 Mei 1960, ketika itu Presidennya adalah  Soekarno mengeluarkan sebuah dekrit yang disebut dengan "Tri Tuntutan Pendidikan", yang berisi tiga tuntutan penting dalam bidang pendidikan. Tuntutan tersebut meliputi:

 Baca Juga: Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, Link Download dan Cara Bagikan ke Status Media Sosial

-Keterbukaan terhadap semua golongan dan latar belakang pendidikan.
-Penempatan pendidikan pada tempatnya sebagai faktor utama pembangunan nasional.
-Pendidikan harus menjadi tanggung jawab semua warga negara.

Dekrit tersebut menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan di Indonesia dan dipandang sebagai tonggak penting dalam sejarah pendidikan nasional.
Kemudian , tanggal 2 Mei dipilih sebagai Hari Pendidikan Nasional untuk mengenang momen penting tersebut dan memperingati betapa pentingnya pendidikan dalam pembangunan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Sekaligus untuk menghormati perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dan juga para tokoh pendidikan (Ki hajar Dewantara)  yang telah memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Twibbon Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023, Link Download dan Cara Bagikan ke Status Media Sosial

Dilansir dari laman bpmpriau.kemdikbud.go.id disebutkan Sejarah Hari Pendidikan Nasional memang tak bisa dilepaskan dari sosok dan perjuangan Ki Hajar Dewantara, sang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.

Ki Hajar Dewantara memiliki nama asli Soewardi Soeryaningrat lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, Hindia Belanda. Dia berasal dari keluarga kaya dan ningrat. Saat itu sebagai keluarga kaya maka Ki Hajar Dewantara boleh sekolah di sekolah yang dikelola Belanda.

Setelah lulus pendidikan dasar dia mengenyam pendidikan di Stovia tetapi tidak selesai karena sakit. Akhirnya dia bekerja  menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar seperti De Express, Utusan Hindia dan Kaum Muda.

 Selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan kritikan kritikannya sangat pedas.

Kebijakan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Adanya diskriminasi dan rasisme yang diterima oleh orang Indonesia dari pemerintah kolonial Belanda dan pendidikan mereka. Hanya orang yang kaya yang bisa melanjutkan sekolah ke Belanda.

Sebelumnya, pada masa penjajahan Belanda, pendidikan di Indonesia terbatas hanya untuk kalangan bangsawan dan elite pribumi yang memperoleh pendidikan di sekolah-sekolah Belanda.

Baru ketika pada tahun 1905, pemerintah Belanda memperkenalkan pendidikan formal bagi rakyat pribumi, yang saat itu disebut Sekolah Rakyat.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Tiga serangkai tersebut kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan nasional Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Tinggi.

Baca Juga: Tanggal 2 Mei 2023 Memperingati Hari Apa? Apakah Tanggal Merah? Cek Hardiknas 2023 Libur atau Tidak

Pada 1912, Ki Hajar Dewantara mendirikan sekolah Taman Siswa yang bertujuan untuk memberikan pendidikan dasar kepada anak-anak pribumi.
diberi nama Taman Siswa, menjadi cikal bakal pendidikan nasional Indonesia.

Dia berupaya memperjuangkan pendidikan yang lebih relevan dengan kondisi Indonesia pada saat itu dan memperkenalkan pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal dan budaya Indonesia.

Namun, Ki Hajar Dewantara tetap bertekad untuk menyediakan pendidikan yang merdeka, merata, dan terjangkau bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama kaum pribumi.

Juga memperjuangkan hak-hak pendidikan untuk semua warga negara, tanpa memandang status sosial atau kekayaan, dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara juga memperjuangkan pendidikan yang berbasis pada kearifan lokal dan budaya Indonesia. Ia menolak sistem pendidikan kolonial Belanda yang masih dominan pada saat itu dan memperkenalkan pendidikan yang lebih relevan dengan kondisi Indonesia pada saat itu.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional Selasa 2 Mei 2023 di Banyumas Dipusatkan Alun alun Purwokerto, Ada Pentas Massal Loh

 Selain aktif di bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara juga menjadi tokoh pers Indonesia yang berpengaruh. Ia menulis artikel yang kritis terhadap penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pertama di Indonesia. Selama menjabat, ia memperkenalkan berbagai inovasi dan reformasi dalam dunia pendidikan, termasuk memperkenalkan kurikulum pendidikan nasional, membuka kesempatan pendidikan yang lebih merata, dan memperjuangkan hak-hak pendidikan untuk semua warga negara.

Selama menjabat, ia berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memperkenalkan berbagai inovasi dan reformasi.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, pemerintah Indonesia mulai memperhatikan pentingnya pendidikan dan terus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Atas jasa besarnya di dunia pendidikan hari kelahiran Ki hajar Dewantara 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional sebagai penghormatan atas jasanya. Itulah sejarah dan cerita tentang pendidikan nasional Indonesia.***

Editor: Eviyanti

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler