PORTAL PURWOKERTO - Kapan peringatan Hari Wayang Nasional? Simak sejarah diperingatinya Hari Wayang Nasional.
Setiap tanggal 7 Nopember diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Peringatan ini dilaksanakan sejak Presiden Jokowi menetapkannya tahun 2018 lalu.
Lantas mengapa akhirnya Indonesia menetapkan dan memperingati Hari Wayang Nasional? Begini Sejarahnya.
Sebagai seni budaya, Wayang merupakan seni tradisional yang asli Indonesia. Seni wayang tercipta mendasari watak, sifat dan perilaku dari setiap tokoh yang diciptakan.
Seni budaya wayang ini berkembang dengan beragam karakter dan tokoh dan cara pelakonannya.
Dari mulai wayang kulit yang diyakini sebagai budaya asli Jawa, kemudian wayang golek dari Sunda, dan wayang orang yang perannya langsung dengan karakter orang.
Seni wayang itu sendiri bisa mencakup seni peran, seni suara, seni musik, seni tutuk, seni lukis, seni perlambang, seni pahat dan seni sastra.
Bukan saja sebagai ajang kesenian saja, namun wayang sudah menjadi sarana edukasi untuk budi pekerti yang sarat dengan pesan moral didalamnya.
Dalam perkembangannya, wayang semakin mendapat tempat di hati masyarakat bahkan menjadi perhatian dunia.
Tak heran jika UNESCO pun menetapkan wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Wayang sudah menjadi aset budaya nasional dengan nilai yang tinggi dalam pembentukan karekter dan jati diri bangsa Indonesia.
Selanjutnya pada tanggal 17 Desember 2018 Presiden Joko Widodo menandatangani Surat Keputusan Presiden atau Keppres Nomor 30 Tahun 2018.
Ini merupakan Keppres tentang Hari Wayang Nasional. Dan dalam Keppres tersebut muncul diktum Kesatu yang menetapkan tanggal 7 Nopember sebagai Hari Wayang Nasional.
Baca Juga: Kapan Hari Wayang Nasional Diperingati? Ini Tanggal UNESCO Menetapkan Wayang jadi Warisan Dunia
Salah satu tujuan ditetapkannya Hari Wayang Nasional itu bertujuan agar masyarakat Indonesia bisa bersama-sama melestarikan budaya wayang sekaligus jadi momentum untuk menjaga kepunahan dari derasnya budaya modern.
Di Jawa Tengah, dari sejumlah jenis wayang, yang paling sering dihelat adalah pagelaran wayang kulit.
Seni budaya wayang kulit ini dalam perkembangannya juga diiringi dengan munculnya para dalang kondang.***