Vaksinasi Anti Corona Virus Akhir Desember, Luhut 9 Juta Vaksin Prioritas Zona Merah

4 November 2020, 19:18 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. //ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi/antara

 

PORTAL PURWOKERTO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan vaksinasi Covid-19 kemungkinan akan dimulai pada minggu ketiga Desember 2020. Vaksinasi gelombang pertama sebanyak 9 juta orang prioritas di wilayah spesifik  yang berkontribusi besar pada tingginya kasus Covid-19.

"Kami akan melakukan vaksinasi di minggu ketiga Desember," kata Luhut dalam paparan pada acara The 7th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources (SDSWR) secara virtual, kata Luhut dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Rabu 3 November 2020.

Baca Juga: Calwakot Semarang Hendrar Prihadi Positif Covid-19, Ganjar: Hati-hati Calon Lain

Luhut mengatakan saat ini tengah dilakukan uji klinis fase ketiga di Bandung, Jawa Barat, yang dikembangkan Sinovac dan Bio Farma.

Untuk bisa melakukan vaksinasi, pemerintah Indonesia juga akan menggunakan persetujuan penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/ EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), nya yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu.

Hijaukan Bali

Luhut menambahkan, dengan 9 juta vaksin,  dalam jangka pendek pemerintah menargetkan bisa membuat wilayah Bali menjadi zona hijau pada awal tahun 2021 mendatang, setelah vaksinasi pada minggu ketiga Desember itu.

Baca Juga: BLT UMKM eform.bri.co.id Belum Bisa Cair, Masyarakat Mengeluh di Instagram KemenkopUKM

 "Kami ingin lihat Bali jadi zona hijau, itu target kami, Bali jadi zona hijau harapannya pada awal tahun depan, karena kita akan mulai vaksinasi pada minggu ketiga Desember," tambahnya

Sebelumnya, Luhut mengatakan rencana vaksinasi COVID-19 yang tadinya akan dimulai sekitar minggu kedua November bisa saja molor.

Baca Juga: Seru-Seruan Bikin Status Punya PlayStation 5, Begini Nih Caranya...

Menurut dia, kemungkinan mundurnya jadwal vaksinasi bukan karena tidak adanya pasokan vaksin, melainkan karena dibutuhkan waktu bagi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa mengeluarkan emergency use authorization.***

Editor: Eviyanti

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler