Teleportasi, Ketua KPK Baca Buku How Democracies Die di Tahun 2002?

- 24 November 2020, 21:15 WIB
Tangkapan layar Ketua KPK Firli Bahuri
Tangkapan layar Ketua KPK Firli Bahuri /YouTube KPK RI

PORTAL PURWOKERTO – Setelah Gubernur Anies Baswedan mengunggah foto dirinya sedang membaca buku How Democracies Die pada Minggu, 22 November 2020, komentar pro dan kontra berdatangan di laman Twitternya.

Para pejabat Pemerintah saling adu pendapat di media mengenai maksud Anies mengunggah foto tersebut. Bahkan, judul buku How Democracies Die menjadi tren di Twitter beberapa saat setelah unggahannya tersebut.

Banyak pula warganet yang mengunggah perbedaan bacaan antara pemimpin tertinggi bangsa Indonesia Presiden Joko Widodo dan Gubernur Anies Baswedan.

Baca Juga: Mantul, BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Cair, Cara Cek Daftar Penerimanya

Jokowi yang saat kunjungan kerjanya membaca komik buatan komikus Indonesia Si Juki dibandingkan dengan bacaan Anies pada Minggu pagi lalu.

Ikut berkomentar masalah buku bacaan Gubernur Anies, Ketua KPK Firli Bahuri malah menjadi bulan-bulanan warganet di laman Twitter.

Buntutnya, Selasa, 24 November 2020, Twitter ramai dengan ketua KPK sebagai objek sindiran terhadap apa yang diucapkan Firli.

Baca Juga: Penularan Covid-19 Semakin Meningkat, Pintu Masuk ke Cilacap Diperketat

Dalam laman Twitter tersebut, para warganet menyindir tentang bagaimana seorang ketua KPK salah tahun saat melontarkan komentar mengenai buku tersebut.

Seperti @TamongPanji yang mengunggah sebuah berita tentang Firli Bahuri yang telah tuntas membaca How Democracies Die di tahun 2002. Padahal buku tersebut terbit pada tahun 2018.

Tangkapan layar Twitter salah satu komentar mengenai ucapan ketua KPK FIrli Bahuri tentang buku How Democracies Die
Tangkapan layar Twitter salah satu komentar mengenai ucapan ketua KPK FIrli Bahuri tentang buku How Democracies Die @TamongPanji

“Buku 'How Democracies Die' terbit pertama tahun 2018. Buku 'Why Nation Fail' terbit pertama tahun 2012. Lalu buku apa yang dibaca Firli Ketua @KPK_RI pada tahun 2002 itu? Judulnya Buku Hoaks”, twitnya.

Baca Juga: 36 Hari Berlalu, Anak Hilang di Langkat Belum Ketemu, Ternyata Ada Satu yang Temui Ibunya

Ada juga yang membuat meme ketua KPK Firli sedang berbicara di sebuah rapat seperti yang diunggah @yamahmudd ini.

Jika memang Firli Bahuri sudah membaca How Democracies Die di tahun 2002 sedangkan buku bacaan Anies Baswedan ini diluncurkan pada tahun 2018, apakah ini artinya Firli telah melakukan teleportasi?***

Editor: Hening Prihatini

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x