Dua Belas Kabupaten di Jateng Zona Merah, Sumbang 50 % Wilayah Zona Merah Baru COVID-19 Nasional

- 2 Desember 2020, 10:16 WIB
foto ilustrasi penanganan pasien COVID-19
foto ilustrasi penanganan pasien COVID-19 /evi yanti/eviyanti

PORTAL PURWOKERTO - Wilayah  zona merah nasional bertambah  22 kabupaten kota, ,  tiga provinsi diantaranya  Jawa Tengah, menyumbang 12 kota atau hampir 50 persen dari jumlah kabupaten/kota yang dinyatakan sebagai wilayah rawan corona,zona merah.

Menko Maritim dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa Jawa Tengah saat ini masih mengalami kenaikan kasus COVID-19 dan klaster terbanyaknya adalah klaster keluarga.

Luhut melalui vicon dengan kepala daerah mengatakan, tempat isolasi terpusat perlu ditambah agar pengawasan dan penanganan terhadap pasien COVID-19 bisa lebih terkontrol sehingga tingkat kesembuhan akan meningkat.

Baca Juga: Kasus Corona Tidak Terkendali, Banyumas Zona Merah COVID-19

Mengutip  situs covid19.go.id 29 November 2020, menyebut jumlah daerah yang masuk zona merah bertambah 22 daerah menjadi 50 kabupaten/kota per 29 November 2020.

Tiga provinsi penyumbang terbanyak zona merah periode mingguan selain Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat .

Khusus Jawa Tengah ada 12 kabupaten kota dari 35 Kabupaten/kota atau  hanpir  wilayah Jawa engah merupakan zona merah.

Ke 12 kabupaten/kota yang  zona merah  yakni  Kota Pekalongan, Kota Tegal,  Kabupaten Tegal, Banjarnegara, Banyumas, Temanggung, Pemalang, Sukoharjo, Kendal Brebes, Blora, Klaten.

Baca Juga: Payah, Klaster Keluarga di Jateng Tinggi, Ganjar Pranowo: Buat Isolasi Terpusat Pasien COVID-19

 Ganjar tidak memungkiri, beberapa Kota Kabupaten yang saat ini mengalami kenaikan kasus COVID-19 memang sudah mulai membuat atau mencari tempat untuk isolasi mandiri terpusat. "Bahwa ada lonjakan betul, indikasinya ya karena liburan dan banyak yang pergi ke luar kota.

Terkait adanya lonjakan di Jateng, Ganjar sudah menyiapkan sejumlah skenario. Diantaranya penambahan rumah tempat tidur isolasi maupun ICU di rumah sakit, penambahan rumah sakit rujukan hingga skenario terakhir adalah membuat rumah sakit darurat.

"Ada beberapa skenario yang kami siapkan untuk penanganan itu. Mungkin yang dalam waktu dekat adalah penambahan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit, optimalisasi tempat isolasi yang ada serta penambahan rumah sakit rujukan. Kalau yang pembangunan rumah sakit darurat, itu skenario terakhir dan saya rasa kalau melihat ini semuanya masih cukup," pungkasnya.

Baca Juga: Fix, Ini Tanggal Merah Desember 2020 dan Cuti Bersama yang Telah Ditetapkan, Siap-siap Liburan!

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo menerangkan, sampai saat ini Jateng masih memiliki 1401 tempat isolasi di rumah sakit. Sementara, untuk ICU masih tersedia 185 tempat tidur.

"Kami terus melakukan penambahan dan meminta rumah sakit rujukan untuk segera menambah tempat isolasi dan ICU. Selain itu, kami juga sedang menimbang skenario penambahan rumah sakit rujukan serta optimalisasi tempat isolasi lain seperti asrama haji Donohudan, beberapa hotel dan fasilitas lainnya," ucapnya.***

 

Editor: Eviyanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah