Vaksin Sinovac Datang, Masyarakat Tak Langsung di Vaksinasi, Jokowi: Harus Lolos Evaluasi BPOM

- 7 Desember 2020, 00:54 WIB
Tangkapan Layar Vaksin Sinovac dari China Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu 6 Desember 2020 malam
Tangkapan Layar Vaksin Sinovac dari China Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Minggu 6 Desember 2020 malam /Handri /Jurnal Soreang

PORTAL PURWOKERTO - Kementrian Kesehatan telah menetapkan ada enam jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Satu diantaranya merupakan Vaksin Sinovac.

Vaksin akan diberikan setelah adanya evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta aspek kehalalan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Keputusan penyediaan vaksin tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan pada 3 Desember 2020.

Baca Juga: Viral, Puisi Anak SD di Palembang Sindir Jokowi dan Menteri KKP Edhy Prabowo

Beberapa jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksinasi di Indonesia, dan akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac Biotech Ltd.

Minggu, 6 Desember 2020, telah datang sebanyak 1,2 juta dosis vakin Sinovac buatan perusaan farmasi asal Tiongkok.

Baca Juga: Lengkap! Ini Puisi Anak SD yang Viral di Media Sosial Sindir Jokowi dan Menteri KKP

Kedatangan vaksin ini digadang-gadang sebagai mementum awal, langkah nyata pemerintah dalam proses pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

Presiden Jokowi melalui pernyataan resminya pada kanal YouTube Sekretariat Presiden mengatakan jika vaksin Sinovac, merupakan vaksin yang diuji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu.

Vaksin juga aka kembali didatangkan dengan jumlah 1,8 juta dosis vaksin lada Bulan Januari 2021.

Baca Juga: 2.471 Kasus Positif di Cilacap, Bupati Cilacap: Pandemi Covid-19 Sudah Tidak Terkendali

Selain bentuk vaksin, pada Desember ini juga akan datang sebanyak 15 juta dosis vaksin dan sebanyak 30 juta dosis vaksin pada bulan Januari dalam bentuk bahan baku curah. Nantinya, bahan baku tersebut akan diproses lebih lanjut oleh bio farma.

Presiden Jokowi mengatakan vaksin ini tidak serta merta bisa langsung digunakan dan divaksinkan kepada manusia. Akan tetapi harus melalui evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji Terkonfirmasi Positif Covid-19

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)," kata Presiden Jokowi.

Hal ini dilakukan untuk memastikan aspek mutu, keamanan dan evektifitasnya. Serta menunggu dari MUI untuk aspek kehalalannya.

Presiden juga mengaskan agar seluruh prosedur harus dilalui dengan baik, dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. ***

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara Youtube Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x