PORTAL PURWOKERTO - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan terjadinya gempa 2.8 Skala Richter (SR) di Bandar Baru Sumatera Utara dan sekitarnya pada 21:23:21 WIB, pada Senin, 7 Desember 2020.
BMKG menyebut pusat gempa Bandar Baru berada pada titik koordinat 3.28 LU 98.57 BT. Menurut BMKG pusat gempa berada di darat 20 km timur laut Kabupaten Karo. Pusat gempa atau hiposentrum tersebut adalah 5 Km.
Gempa di Bandar Baru tidak berbahaya meski merupakan gempa dangkal, karena berkekuatan getarannya hanya 2.8 SR.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan M 4.8 Guncang Pasaman Sumatera Barat
Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, menyebutkan, gempa bumi dangkal di laut juga sangat berbahaya karena selain guncangannya dapat menimbulkan kerusakan, juga dapat memicu terjadinya tsunami.
Untuk gempa bumi dangkal yang terjadi di darat sebenarnya juga bisa menimbulkan tsunami bila menimbulkan longsoran bawah laut, akan tetapi hal ini masih jarang terjadi.
Berdasarkan rentang kedalaman gempa dibagi ke dalam tiga zona, gempa dangkal antara 0-70 km dari permukaan tanah, gempa menengah antara 70-300 km dan gempa dalam jarak dari permukaan tanah ke dalam tanah antara 300-700 km dari permukaan bumi.
"Dampak gempa dangkat sangat merusak diantaranya gempa dangkal Yogyakarta pada 2006 dan Pangandaran 2006.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan M 4.8 Guncang Pasaman Sumatera Barat
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.
Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi dua yakni berdasarkan penyebab dan berdasarkan kedalaman.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Selasa 8 Desember 2020, Ketemu! Bukti Al Untuk Bongkar Kebohongan Elsa
Berikut ini merupakan penjelasannya :
- Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
- Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.
Baca Juga: Sudahkah Vaksin Sinovac Halal? Ini Kata Menko PMK Mahadjir Effendy
- Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.
- Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.
Baca Juga: Sudahkah Vaksin Sinovac Halal? Ini Kata Menko PMK Mahadjir Effendy
- Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya (pusat gempa) berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Baca Juga: Wah, Sudah Dikorupsi, MAKI: Total Harga Bansos Kemensos Rp260 Ribu, Kok Bisa?
- Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar. Tapi hal tersebut tergantung pada kekuatan gempa. ***