Benarkah BLT BPJS Ketenagakerjaan Lanjut di Tahun 2021? Ini Sinyal dari Presiden Jokowi

- 24 Desember 2020, 15:22 WIB
ilustrasi  BLT BPJS Ketenagakerjaan
ilustrasi BLT BPJS Ketenagakerjaan /eviyanti/

PORTAL PURWOKERTO – Masyarakat menunggu-nunggu informasi jelas terkait dengan penyaluran kembali BLT BPJS Ketenagakerjaan di tahun 2021.

Kabar masih akan disalurkannya BLT BPJS Ketenagakerjaan ini juga sangat ditunggu-tunggu, terutama oleh para karyawan. Pasalnya, di tahun ini, pemerintah melalui Kementrian Ketenagakerjaan sudah menyalurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan sebanyak dua termin.

Masing-masing pekerja akan mendapatkan Rp2,4 juta dan disalurkan dalam dua tahap, dengan Rp1,2 juta.

Baca Juga: Link Nonton Drama Korea True Beauty Episode 6 Subtitle Indonesia, Apa Ju Kyung Lebih Pilih Seo Jun?

Meskipun, sampai saat ini, masih dalam proses penyaluran oleh pihak bank penyalur. Sehingga penyaluran BLT BPJS Ketenagakerjaan belum 100 persen.

Di tengah pandemi Covid-19 ini, pemerintah tidak hanya menyalurkan bantuan BLT BPJS Ketenagakerjaan saja kepada masyarakat. Tetapi berbagai bantuan digelontorkan oleh pemerintah.

Seperti diantaranya kartu prakerja, BPUM, PKH, Bansos Covid-19, bantuan bagi guru honorer, bantuan bagi pelajar, dan bantuan lainnya.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Obyek Wisata di Banyumas Buka Secara Normal, Bebas Masuk, Asalkan!!

Seperti dikutip Portal Purwokerto dari Semarangku dengan artikel BLT BPJS Ketenagakerjaan Cail Lagi di 2021? Presiden Jokowi Tegaskan Program yang Pasti Berlanjut, dikatakan jika menghadapi masa sulit tersebut, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah upaya untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hasilnya, pada kuartal III ekonomi Indonesia tercatat mengalami perbaikan menjadi minus 3,49 persen.

“Secara konsisten, kebijakan pemulihan ekonomi yang kita jalankan sudah mulai terlihat hasilnya. Dengan tren perbaikan seperti ini, kita berharap situasi perekonomian kita ke depan akan lebih baik dan akan membaik,” ujar Presiden Jokowi, dalam Dialog Nasional Outlook Perekonomian Indonesia secara virtual, Selasa, 22 Desember 2020.

Baca Juga: Selain Shio Babi, Wanita dengan Shio Ini Membawa Keberuntungan Untuk Suami, Apakah Anda Termasuk?

Presiden meminta dalam situasi pandemi ini semua pihak harus mampu bergerak cepat dan memperkuat kerja sama serta bersinergi dalam melakukan upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

“Saya optimistis kita akan bangkit, ekonomi kita akan pulih kembali normal,” kata Presiden Jokowi.

Untuk itu, pada tahun 2021, pemerintah akan terus melanjutkan kebijakan yang telah berjalan baik di tahun 2020, terutama di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi masyarakat melalui pemberian bantuan perlindungan sosial.

Baca Juga: Pemain Bulu Tangkis Greysia Polii Menikah Dengan Felix Djimin

Pemerintah juga akan segera melaksanakan program vaksinasi gratis kepada seluruh rakyat Indonesia yang akan dimulai di awal tahun 2021.

“Adanya program vaksinasi ini, kita harapkan kepercayaan publik tentang penanganan COVID-19 akan muncul dan menimbulkan rasa aman di masyarakat, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat,” ujar Presiden.

Berdasarkan data per 14 Desember 2020, realisasi BSU atau BLT BPJS Ketenagakerjaan telah menyentuh Rp27,96 triliun atau 93,94 persen dari pagu sebesar Rp29,85 triliun.

Baca Juga: Jasa Marga Antisipasi 842 Ribu Kendaraan yang Diprediksi Tinggalkan Jakarta Di Libur Akhir Tahun

Rinciannya, penyaluran BSU pada termin 1 mencapai Rp14,71 triliun. Angka ini berhasil menyentuh 12,26 juta pekerja atau 98,86 persen dari target pemerintah yakni 12,4 juta pekerja.

Kemudian pada BLT BPJS Ketenagakerjaan termin 2 realisasinya mencapai Rp13,2 triliun untuk 11,04 juta pekerja atau 89 persen dari target.

“Angka realisasi pada termin kedua memang belum sempurna, mengingat periode penyalurannya masih berlangsung sampai akhir Desember 2020.”kata Menaker dalam Keterangan Pers yang digelar oleh Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Rabu, 16 Desember 2020.

Baca Juga: Delapan Gereja di Cilacap, jadi Titik Fokus Pengamanan Perayaan Natal dari Polisi

Menaker Ida Fauziyah mengatakan jika realiasi BLT BPJS Ketenagakerjaan pada termin 1 ditemukan sejumlah rekening bermasalah. Hal ini terungkap dari laporan bank-bank penyalur.

"Kenapa tidak bisa 100 persen terealisasi, karena laporan bank penyalur mengatakan terdapat data rekening yang bermasalah dan tidak dapat ditransfer sehingga mengakibatkan retur. Atas adanya rekening retur tersebut, kami tidak diam. Kami kembalikan kepada BP Jamsostek untuk diperbaiki," ujar Menaker.

Baca Juga: Dua Kasus Narkoba Terkuak Dalam Waktu Seminggu di Purbalingga

BP Jamsostek mencatat ada 154.887 rekening bermasalah yang membuat BSU tidak bisa ditransfer. Untuk itu BP Jamsostek melakukan perbaikan dengan berkoordinasi dengan kantor cabang di daerah, bank penyalur, pemberi kerja, bahkan sampai berkomunikasi dengan nama-nama penerima bantuan.

Hasilnya, sebanyak 87.963 rekening berhasil dipulihkan dan telah diserahkan ke Kemnaker. Namun, masih ada 66.924 rekening yang masih dalam proses perbaikan.

Menaker memastikan jika penyaluran termin kedua akan dituntaskan pada Desember 2020 ini.*** (Meilia Mulyaningrum/Semarangku)

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Semarangku.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x