Resmi! BPOM Telah Setujui Vaksin Sinovac untuk Lansia, 8 Februari Mulai Vaksinasi Nakes Lansia

- 7 Februari 2021, 20:33 WIB
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si., saat menerima vaksinasi sinovac pertama di Kabupaten Sikka Jubir Covid-19 Sikka
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos, M.Si., saat menerima vaksinasi sinovac pertama di Kabupaten Sikka Jubir Covid-19 Sikka /Jubir Covid-19 Sikka Media Kupang/

PORTAL PURWOKERTO – Vaksinasi COVID-19 di Indonesia kini telah berlangsung bagi sebagian masyarakat, terutama tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan merupakan kelompok prioritas yang mendapatkan giliran awal vaksinasi.

Indonesia memilih vaksin Sinovac sebagai senjata untuk melawan COVID-19. Namun seperti yang telah diketahui, tak semua golongan dapat menggunakan vaksin Sinovac, terutama bagi mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Akan tetapi, hal tersebut kini telah berubah. Baru saja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan EUA (Emergency Use Authorization) atau izin darurat untuk penggunaan vaksin Sinovac bagi lansia di atas 60 tahun.

Baca Juga: Genangan Banjir Semarang Capai 1.5 Meter, Hujan Ekstrim Telan Korban Jiwa 2 Meninggal dan 1 Hilang

BPOM dalam rilisan resminya mengungkapkan bahwa telah memonitor perkembangan uji klinik pada lansia yang dilaksanakan di Brazil dan China.

Uji klinik fase 2 di Chinda dan fase 3 di Brazil pada kelompok usia 60 tahun ke atas dinilai telah mencapai jumlah subjek yang memadai dan diserahkan kepada BPOM untuk dievaluasi.

“Selain melakukan evaluasi terhadap perkembangan data uji klinik yang dilakukan pada kelompok lansia, Badan POM menjalin komunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya untuk mendapatkan data-data keamanan dan khasiat yang menunjang penggunaan vaksin pada kelompok lansia,” ungkap Kepala BPOM, Penny K. Lukito. “Selain itu, Sinovac juga telah memiliki data penggunaan vaksin untuk kelompok lansia pada uji klinik fase 2,” lanjutnya.

Baca Juga: Kabar Baik, Segera Hajatan Boleh Digelar di Banyumas, Bupati: Ini akan Diusulkan, Hajatan di Lapangan Bola

Diungkapkan oleh Kepala BPOM, uji klinik fase 1 dan 2 di China melibatkan subjek lansia sebanyak kurang lebih 400 orang. Vaksin diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 28 hari setelah pemberian dosis pertama.

Jeda 28 hari ini dilaporkan telah memberikan hasil imunogenisitas yang baik dan tak memberikan efek samping serius.

Halaman:

Editor: Dyah Sugesti Weningtyas

Sumber: BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x