Kapan Mulai Puasa 2021? Berdasarkan Perhitungan Hisab, Ini Kata Muhammadiyah

- 10 Februari 2021, 21:57 WIB
Ilustrasi bulan Ramadhan
Ilustrasi bulan Ramadhan /Foto: Pixabay/Chiplanay/

PORTAL PURWOKERTO – Pimpinan pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1442 H (Hijriyah), jatuh pada Selasa, 13 April 2021.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan jika penetapan awal puasa 2021 ini merujuk pada hasil hitung astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjiyah dan Tajdid PP Muhammadiyah.

“Berdasarkan hasil hisab, pada 12 April petang setelah matahari terbenam, posisi bulan baru (hilal) di Yogyakarta sudah terlihat dengan ketinggian di atas ufuk 3 derajad 44 menit 38 detik,” Haedar Nashir, seperti dikutip Portal Purwokerto dari Antara, Rabu, 10 Februari 2021.

Baca Juga: Tingkat Kecamatan Masih Melakukan Pemetaan Zona Berdasarkan Warna, PPKM Mikro Banyumas Jadi Dilaksanakan?

Penetapan awal Ramadhan ini, sudah menjadi kebiasaan dari Muhamamdiyah menentukan awal puasa. Agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah di manapun berada.  

Muhammadiyah mendasarkan penetapan 1 Ramadhan menggunakan hisab. Perhitungan hisab adalah kalkulasi akurat yang salah satunya digunakan untuk memetakan posisi matahari dan bulan.

Sementara Kementrian Agama (Kemenag) menggunakan hisab yang dikombinasikan dengan melihat bulan baru (rukyatul hilal). Kemenag akan menggelar Sidang Isbat Awal Ramadhan di setiap tahunnya.

Baca Juga: Diduga Melanggar Hukum, TikTok Cash Diblokir Kominfo, Tapi Kok Masih Bisa Diakses?

Pada Sidang Isbat, bulan baru biasanya akan terpantau oleh perukyat jika hilal berada di atas ufuk setinggi minimal 2 derajat setelah matahari terbenam. Dengan sudut ketinggian hilal yang dihitung pada 3 derajat maka kemungkinan umat Islam akan mengawali puasa di waktu yang bersamaan.

Halaman:

Editor: Yumi Karasuma

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x